Penjualan Laris-Manis, Semen Baturaja Raup Pendapatan hingga Rp1,78 Triliun
Tren positif juga terlihat dari peningkatan EBITDA yang mencapai Rp383,5 miliar, naik 46 persen dibanding periode sama 2024 yang sebesar Rp262,1 miliar.
IDXChannel - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) membukukan pendapatan sebesar Rp1,78 triliun dalam sembilan bulan pertama 2025 ini, tumbuh 27 persen dibanding realisasi pendapatan pada periode sama di 2024 lalu.
Dari capaian pendapatan yang berhasil diraup, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG tersebut berhasil menyisihkan laba bersih sebesar Rp146,3 miliar, melonjak lebih dari empat kali lipat dibanding laba 9M2024 yang tercatat sebesar Rp35,6 miliar.
Tren positif juga terlihat dari peningkatan EBITDA yang mencapai Rp383,5 miliar, naik 46 persen dibanding periode sama 2024 yang sebesar Rp262,1 miliar.
"Peningkatan ini menunjukkan efektivitas strategi efisiensi yang dijalankan Perseroan dalam memperkuat profitabilitas dan daya saing," ujar Vice President Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, dalam keterangan resminya, Kamis (30/10/2025).
Menurut Hari, tren pertumbuhan kinerja keuangan turut ditopang oleh peningkatan volume penjualan semen yang mencapai 1,87 juta ton, naik 21 persen dibanding periode sama di 2024, yang sebesar 1,54 juta ton.
Permintaan yang kuat di wilayah utama SMBR, yaitu Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, terus menjadi motor pertumbuhan utama Perseroan.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), permintaan semen di wilayah pemasaran SMBR hingga Triwulan III-2025 tumbuh 9,6 persen secara tahunan (year on year/yoy), memberikan momentum positif bagi SMBR untuk memperkuat posisi di pasar domestik.
"Capaian ini mencerminkan hasil nyata dari strategi transformasi yang dijalankan perusahaan secara konsisten," ujar Hari.
Tak hanya itu, menurut Hari, kinerja positif hingga Triwulan III-2025 menjadi bukti atas efektivitas strategi efisiensi biaya dan penguatan distribusi di wilayah utama Perseroan.
Permintaan semen di pasar Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, menunjukkan tren pertumbuhan yang solid, didukung sinergi yang kuat bersama SIG Group dalam menjaga efisiensi rantai pasok serta memperluas jangkauan pasar.
Selain dari bisnis utama semen, pendapatan SMBR juga ditopang oleh diversifikasi produk non-semen yang mencatat pertumbuhan signifikan, khususnya dari produk white clay.
Hingga Triwulan III-2025, penjualan white clay meningkat hampir tiga kali lipat (YoY) menjadi Rp16,7 miliar, dibanding periode sama 2024, yang sebesar Rp5,8 miliar.
"Pada perkembangannya, lini bisnis non-semen kini juga menjadi pilar baru yang menjanjikan bagi SMBR," ujar Hari.
(taufan sukma)