Penjualan Menyusut 19 Persen, Chandra Asri (TPIA) Catat Rugi Rp8,8 Miliar
Chandra Asri (TPIA) mencatat penjualan produk petrokimia yang menyusut 19,61 persen menjadi USD1,07 miliar dan rugi USD586 ribu.
IDXChannel - PT Chandra Asri Tbk (TPIA) mencatat kinerja yang lesu pada paruh pertama tahun ini. Tercermin dari penjualan produk petrokimia yang menyusut 19,61 persen menjadi USD1,07 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2022 senilai USD1,33 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penjualan Polyolefin di pasar domestik secara year-on-year (yoy) turun menjadi USD526,6 juta dari USD800,18 juta. Produk Styrene monomer juga melandai di angka USD109,92 juta, dari USD144,55 juta.
Demikian juga Olefin menjadi USD40,6 juta dari USD105,48 juta, meskipun Butadiene naik menjadi USD52,76 juta.
Sebaliknya, seluruh produk di pasar ekspor justru meningkat menjadi USD311,40 juta, dibandingkan enam bulan pertama tahun lalu sebesar USD242,11 juta.
TPIA terhitung juga membukukan pendapatan dari penjualan daya listrik senilai USD27,94 juta, serta sewa tangki dan dermaga mencapai USD5,04 juta, demikian tersaji di laporan keuangan, Selasa (1/8/2023).
Penurunan pendapatan mendorong ongkos produksi menurun di angka USD1,2 miliar. Beban pengangkutan juga melandai sebesar USD28,96 juta, sedangkan gaji dan tunjangan di pos administrasi naik menjadi USD16,1 juta.
Setelah dipotong pajak, TPIA masih membukukan rugi bersih senilai USD586 ribu atau setara Rp8,8 miliar (kurs Jisdor BI tanggal pelaporan 31 Juli 2023, Rp15.092,-).
Jumlah ini menyusut 99,09 persen dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai USD64,62 juta. Adapun rugi per saham dasar TPIA menjadi USD0,000010, dari semula USD0,00090.
Neraca TPIA mencatat kenaikan aset 1,69 persen menjadi USD5,01 miliar. Jumlah liabilitas dan ekuitas terjaga masing-masing di kisaran USD2,1 miliar dan USD2,8 miliar.
Kas yang digenggam TPIA di akhir Juni 2023 mencapai USD772,02 juta, alias turun hampir separuh dari awal tahun akibat keperluan pembayaran kepada pemasok, hingga penempatan kas untuk sejumlah keperluan investasi.
(FRI)