MARKET NEWS

Penjualan Millenium Pharmacon (SDPC) Tembus Rp2,27 Triliun di Kuartal III-2021

Dinar Fitra Maghiszha 02/11/2021 07:33 WIB

PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) mencatatkan penjualan bersih pada kuartal III-2021 senilai Rp2,27 triliun.

Penjualan Millenium Pharmacon (SDPC) Tembus Rp2,27 Triliun di Kuartal III-2021 (Dok.MNC)

IDXChannel - Perusahaan farmasi PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) mencatatkan penjualan bersih pada kuartal III-2021 senilai Rp2,27 triliun, naik 16,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp1,95 triliun.

Dikutip dari Keterbukaan Informasi, Selasa (2/11), perseroan memiliki aset lancar yang meningkat 20,14 persen atau Rp214,17 miliar. Kenaikan tersebut didorong oleh piutang usaha (Rp109,68 miliar), piutang lain pihak ketiga (Rp2,66 miliar), piutang lain pihak berelasi (Rp14,72 miliar), persediaan (Rp134,57 miliar), pajak dibayar di muka (Rp19,95 miliar) dan uang muka (Rp3,55 miliar).

Emiten distributor produk farmasi ini mempunyai aset lancar yang menurun ada pada kas bank dan biaya dibayar di muka - bagian jangka pendek, yang masing masing menurun Rp62,59 miliar dan Rp8,37 miliar.

Nilai aset tidak lancar mengalami kenaikan 3,51 persen sebesar Rp4,12 miliar. Kenaikan ada pada aset hak guna - neto sebesar Rp23,13 miliar, sedangkan untuk biaya dibayar di muka - bagian panjang turun senilai Rp16,37 miliar. 

"Kenaikan dan penurunan tersebut dikarenakan adanya efek dari penerapan PSAK 71. Sehingga secara keseluruhan total nilai aset perseroan naik sebesar Rp218,29 miliar atau 18,49 persen dibandingkan periode sama 2020," kata Direktur PT Millennium Pharmacon International Tbk, Mohammad Fazly bin Hassan dalam siaran resminya, Jumat (29/10/2021).

Adapun liabilitas jangka pendek perseroan mengalami kenaikan sebesar Ro219,9 miliar atau 24,04 persen dari periode sama 2020. Kenaikan didorong oleh utang bank (Rp152,79 miliar), utang usaha pihak ketiga (Rp97,92 miliar), utang pajak (Rp1,96 miliar), beban akrual (Rp1,85 miliar), dan liabilitas jangka pendek (Rp2,27 miliar).

Sedangkan utang usaha pihak berelasi dan utang lain-lain pihak berelasi masing-masing mengalami penurunan sebesar Rp3,13 miliar dan Rp34,45 miliar.

Liabilitas jangka panjang perseroan mengalami penurunan 4,70 persen atau Rp1,35 miliar, sehingga secara keseluruhan kenaikan total liabilitas perseroan sebesar Rp217,84 miliar atau naik 23,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

(IND) 

SHARE