MARKET NEWS

Penjualan Motor Kencang, Dharma Polimetal (DRMA) Kempit Laba Rp352,31 Miliar

Dinar Fitra Maghiszha 26/07/2023 15:43 WIB

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan laba bersih sebesar Rp352,31 miliar pada semester I-2023. 

Penjualan Motor Kencang, Dharma Polimetal (DRMA) Kempit Laba Rp352,31 Miliar (Foto MNC Media)

IDXChannel - Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan laba bersih sebesar Rp352,31 miliar pada semester I-2023. 

Realisasi itu melonjak 144 persen year-on-year (yoy) jika dibandingikan laba bersih periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp144,59 miliar.

Kenaikan ini didukung oleh penjualan perseroan yang meningkat 72 persen yoy menjadi Rp2,74 triliun dari Rp1,59 triliun. Penjualan didominasi oleh segmen kendaraan roda dua sebesar 54 persen, sedangkan untuk segmen kendaraan roda empat berkontribusi sebesar 30 persen.

Presiden Direktur DRMA, Irianto Santoso mengatakan, tren kendaraan listrik yang tumbuh di Indonesia menjadi katalis positif bagi perseroan. Pihaknya tengah konsen melakukan inovasi terhadap komponen otomotif yang belum diproduksi.

"Kita melihat adanya potensi besar pertumbuhan pasar kendaraan roda empat, yang tentu saja akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi perseroan," kata Irianto, dalam keterangan resminya, Rabu (26/7/2023).

Memiliki beban pokok sebesar Rp2,25 triliun, pada Semester I-2023, perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp485,52 miliar, alias dua kali lipat lebih dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp216,36 miliar. 

Adapun total aset DRMA pada 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp3,39 triliun, meningkat dari Rp2,68 triliun pada 31 Desember 2022.

Irianto menambahkan, perseroan mendapat kepercayaan dari salah satu merek besar di industri mobil untuk mengembangkan komponen paket baterai yang penting untuk kendaraan listrik (EV). DRMA bakal memasang Electro Dipping Line untuk produksi casing kemasan baterai pada akhir 2023.

"Sebagai perusahaan manufaktur, DRM bertujuan untuk memproduksi komponen secara lokal, mengurangi ketergantungan pada impor dan berkontribusi pada kemajuan industri EV dalam negeri," tandas Irianto.

(FAY)

SHARE