Penjualan Rumah dan Lahan Turun, Laba LPCK Susut 47,63 Persen di 2023

Lippo Cikarang (LPCK) membukukan laba bersih senilai Rp161,92 miliar pada 2023. Realisasi itu susut 47,63% year-on-year (yoy).

IDXChannel - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan laba bersih senilai Rp161,92 miliar pada 2023. Realisasi itu susut 47,63% year-on-year (yoy) dibandingkan 2022 yang mencapai Rp309,20 miliar.

Alhasil laba bersih per saham dasar LPCK turun menjadi Rp60 per saham dari semula Rp115 per saham.

Hal itu seiring penurunan pendapatan usaha sebesar 15,16% yoy di angka Rp1,07 triliun. Sementara pada 2022, perseroan berhasil membukukan pendapatan senilai Rp1,26 triliun, demikian mengutip keterbukaan informasi, Jumat (22/3/2024)

Terjadi penurunan penjualan rumah hunian dan apartemen menjadi Rp401,45 miliar, dari semula Rp522,05 miliar. Demikian juga penjualan tanah industri dari semula Rp219 miliar menjadi Rp151 miliar.

Sementara pendapatan pengelolaan kota justru tumbuh menjadi Rp376,16 miliar dari Rp357,27 miliar. Segmen pendapatan sewa dan lainnya juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp80,98 miliar dari semula Rp76 miliar.

Namun, penjualan lahan komersial, dan rumah toko merosot menjadi Rp65,17 miliar dari Rp92,83 miliar.

Beban pokok pendapatan ikut merosot mengikuti kinerja topline pendapatan. Total beban yang dikeluarkan mencapai Rp548,62 miliar, sehingga margin laba kotor tersisa di angka Rp500,02 miliar.

Setelah dipotong beban usaha dan lain hingga keuangan maka laba sebelum pajak LPCK mencapai Rp142,26 miliar, dengan laba operasional tahun berjalan senilai Rp108,58 miliar.

Dari sisi neraca total aset tumbuh 3,55% yoy menjadi Rp9,68 triliun, sementara jumlah kewajiban pembayaran utang atau liabilitas juga membengkak 8,89% menjadi Rp2,89 triliun.

Modal bersih atau ekuitas tumbuh 1,43% menjadi Rp6,79 triliun. Hingga akhir 2023 kas yang digenggam LPCK menjadi Rp206,10 miliar, tak berubah dari awal tahun.

(FRI)