Penjualan Rumah Moncer, Laba Ingria (GRIA) Terkerek hingga Kuartal III-2024
Emiten properti, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) membukukan laba sebesar Rp2,85 miliar hingga kuartal III tahun ini.
IDXChannel - Emiten properti, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) membukukan laba sebesar Rp2,85 miliar hingga kuartal III tahun ini. Angka itu naik 6,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,68 miliar.
Sejalan dengan itu, pendapatan GRIA naik 26,49 persen menjadi Rp42,10 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp33,28 miliar. Kenaikan pendapatan perseroan ditopang oleh meningkatnya penjualan unit rumah dan apartemen sebesar 15,2 persen hingga September 2024.
Berdasarkan segmen lokasi, proyek perumahan yang berlokasi di Kalimantan Timur memiliki kontribusi terbesar ke total pendapatan usaha perseroan dengan kontribusi sebesar 72,2 persen.
Pendapatan usaha area ini tumbuh sebesar 18,8 persen yang ditopang oleh proyek Gria Mahakam City yang memiliki luas area sebesar 115 hektare dengan perencanaan pembangunan rumah 5.311 unit.
Selain itu, GRIA juga memiliki area proyek di Jawa Barat yang berkontribusi terbesar kedua setelah Kalimantan Timur, atau sebesar 23,5 persen ke total pendapatan usaha.
Segmen ini juga tumbuh sebesar 55,5 persen didukung oleh proyek seperti Bukit Esma Cicalengka, Gria Panorama Cimanggung, The Valley of Esma, dan Gria Panorama Sumedang.
Secara total, GRIA memiliki delapan proyek pada segmen yang berlokasi di Jawa Barat dengan total lahan seluas 45,6 hektare dengan perencanaan pembangunan unit rumah sebanyak 4.167 unit.
Direktur Utama GRIA, H.K. Hakim Noor mengatakan, kenaikan pendapatan usaha ini meningkat signifikan di tengah sentimen positif properti di Tanah Air. Meskipun sedang dalam fase investasi, GRIA masih dapat menjaga pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga September 2024.
“Kami semakin optimistis untuk dapat mencetak kinerja gemilang pada sisa waktu 2024 dan ke depannya, terutama dengan kesiapan landbank dan sumber daya manusia kami,” kata Hakim dalam keterangan resminya, Sabtu (2/11/2024).
Saat ini, Hakim mengaku, GRIA telah memiliki landbank seluas 140,8 hektare dan sedang merencanakan pembangunan 7.918 unit rumah pada lahan tersebut. Kesiapan landbank dan SDM tersebut diperoleh salah satunya dengan dana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang telah dieksekusi pada tahun lalu.
Berbekal strategi investasi, GRIA dapat memenuhi permintaan rumah subsidi maupun non subsidi di tanah air dengan area yang strategis dan fasilitas yang lebih nyaman.
Peluang GRIA juga masih terbuka lebar dengan kebijakan pemerintah yang akan membangun 3 juta rumah per tahun dan menaikkan anggaran sektor perumahan.
Di samping itu, pemerataan ekonomi dengan penguatan UMKM, serta penyelesaian Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang akan diselesaikan pada pemerintahan baru juga menjadi peluang bagi GRIA.
“Dengan demikian, GRIA melihat seluruh katalis positif ini sebagai peluang yang semakin cerah bagi pengembang properti ke depannya,” tutur Hakim.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan GRIA, Hugofeber Parluhutan menambahkan, perseroan mampu menjaga rasio-rasio keuangan sesuai dengan ketentuan kredit yang telah disepakati bersama kreditur dengan rasio utang dan modal (DER) sebesar 0,08 kali, serta rasio modal disetor dan utang sebesar 4,89 kali.
Dengan rasio yang sehat ini, GRIA masih dapat meningkatkan kapasitas untuk mengembangkan landbank di masa depan, tentunya dengan menyesuaikan demand dan kebijakan rumah subsidi.
“Untuk menjaga keberlangsungan usaha, pada tahun ini, GRIA juga akan mulai fokus untuk mengembangkan perumahan nonsubsidi untuk menargetkan pasar di atas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), namun ingin memiliki rumah yang lebih baik," ujar Hugofeber.
"Kami melihat peluang yang besar untuk rumah non subsidi dengan katalis komposisi populasi usia muda yang mendominasi penduduk Indonesia,” tuturnya.
(Fiki Ariyanti)