MARKET NEWS

Penjualan Tesla Melonjak 98 Persen di Tengah Pandemi Covid-19

Winda Destiana 27/07/2021 07:45 WIB

Tesla membukukan laba kuartal kedua yang lebih besar daripada yang diharapkan sebelumnya. Hal ini diketahui berkat penjualan yang naik sebanyak 98 persen.

Tesla besutan Elon Musk

IDXChannel - Tesla Inc (TSLA.O) membukukan laba kuartal kedua yang lebih besar daripada yang diharapkan sebelumnya. Hal ini diketahui berkat penjualan yang naik sebanyak 98 persen meskipun kondisi perekonomian masih dihantui Covid-19. 

Tesla juga diketahui telah memangkas banyak anggaran guna mengimbangi rantai pasokan serta kekurangan microchip yang kini tengah dihadapi industri otomotif.

Untuk pertama kalinya sejak akhir 2019, keuntungan Tesla tidak bergantung pada penjualan kredit lingkungan ke pembuat mobil lain, sebuah tanda peningkatan kesehatan keuangan untuk operasi manufaktur yang cukup baik. Tesla meningkatkan kinerjanya dengan memotong fitur yang dikatakan tidak digunakan atau tidak dibutuhkan dan menaikkan harga kendaraan di Amerika Serikat (AS). 

Saham produsen mobil paling berharga di dunia itu pun ikut naik 1,5% dalam perdagangan kemarin. Elon Musk dalam rapat bersama pemegang saham mengatakan bahwa pertumbuhan volume produksi tergantung pada ketersediaan suku cadang, dan Musk memperingatkan kekurangan semikonduktor akan terus berlanjut.

"Situasi kekurangan chip global tetap cukup serius," kata Musk mengutip laman Reuters Selasa (27/7/2021).

Namun, dia meyakinkan penjualan akan semakin naik ketika Tesla mampu meluncurkan produksi SUV Model Y tahun ini di pabrik-pabrik yang sedang dibangun yakni Texas dan Jerman. Dia juga mengatakan perusahaan mengharapkan pemasok sel baterai untuk menggandakan produksi kendaraannya tahun depan.

Terlepas dari pandemi dan krisis rantai pasokan, Tesla membukukan rekor pengiriman selama kuartal tersebut, berkat penjualan model yang lebih murah termasuk sedan Model 3 dan Model Ys.

Pembuat mobil, yang dipimpin oleh pengusaha miliarder Elon Musk, mengatakan pendapatan melonjak menjadi USD11,96 miliar dari USD6,04 miliar setahun sebelumnya, ketika pabriknya di California ditutup selama lebih dari enam minggu karena perintah penguncian lokal untuk memerangi pandemi.

Analis memperkirakan pendapatan sekitar USD11,3 miliar, akan dikantongi oleh Tesla. Tesla membukukan laba sebesar USD1,45 per saham, dengan mudah melampaui ekspektasi analis yakni laba 98 sen per saham. (NDA)

SHARE