Penjualan Turun 10 Persen, AKRA Kantongi Laba Rp595 Miliar di Kuartal I 2024
AKRA membukukan laba bersih sebesar Rp595 miliar pada kuartal I 2024. Nilai tersebut turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp607 miliar.
IDXChannel – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan laba bersih sebesar Rp595 miliar pada kuartal I 2024. Nilai tersebut turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp607 miliar.
Hal itu sejalan dengan perolehan total pendapatan perseroan sebesar Rp 9,81 triliun pada akhir Maret 2024. Angkanya lebih rendah 10% dibandingkan capaian pada kuartal I 2024 sebesar Rp10,95 triliun.
Turunnya pendapatan disebabkan oleh penjualan dari segmen perdagangan dan distribusi lebih turun akibat lebih rendahnya harga jual rata-rata minyak bumi dan bahan kimia dasar, serta berkurangnya aktivitas penambangan akibat cuaca buruk dan kondisi lainnya.
Padahal, segmen perdagangan dan distribusi menjadi tulang punggung bisnis AKRA. Sepanjang kuartal I 2024, pendapatan segmen perdagangan dan distribusi mencapai Rp9,02 triliun dengan kontribusi 92%, kawasan industri Rp387 miliar dan manufaktur & logistic sebesar Rp401 miliar dengan masing-masing berkontribusi sebesar 4%.
Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto, mengatakan perseroan terus menjaga pertumbuhan laba selama 2024. Segmen Perdagangan & Distribusi diperkirakan akan tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan BBM dan bahan kimia di sektor pertambangan pada tahun ini.
“Investasi pada terminal tangki, kapal dan logistik akan mendorong kemampuan AKR dalam melayani lebih banyak pelanggan secara efisien. Perusahaan terus memberikan perhatian dalam pengelolaan pergerakan nilai tukar mata uang asing dan juga Pass-through harga BBM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/4/2024).
Selain itu, pihaknya terus mengintensifkan penjualan lahan dan utilitas KEK JIIPE Gresik. Selama 1Q 2024, KEK JIIPE Gresik membukukan penjualan lahan sebesar Rp 317 milyar.
Dengan banyaknya pabrik besar yang akan dioperasikan pada tahun fiskal 2024, pendapatan utilitas dan pelabuhan diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
“Secara keseluruhan, kami berhasil melanjutkan momentum pertumbuhan sejak tahun 2022 ketika kami mencapai Tingkat profitabilitas baru. Kami tetap yakin akan mampu mencapai pertumbuhan laba neto sesuai guidance sebesar 12-15% di tahun 2024,” pungkasnya.
Di sisi lain, perusahaan terus mempertahankan neraca yang kuat dengan likuiditas yang memadai dan tingkat utang yang rendah. Per 31 Maret 2024, total aset perusahaan mencapai Rp30,41 triliun, dan total ekuitas Rp14,72 triliun.
Sementara, total pinjaman jangka pendek dan jangka panjang per 31 Maret 2024 sebesar Rp 3,59 triliun. Sedangkan saldo Kas sebesar Rp 6,64 triliun atau 22% Total aset sehingga menghasilkan Net Gearing perusahaan: - 0,12x (NET CASH).
Pengelolaan modal kerja yang baik dan perolehan kas yang memadai menghasilkan rasio Lancar yang sehat sebesar 1,6x.
(FRI)