MARKET NEWS

Penyebab Laba Bersih Sido Muncul (SIDO) Anjlok 16,76 Persen per Kuartal III

Aldo Fernando - Riset 26/10/2022 10:52 WIB

Emiten produsen jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) kembali mengalami tekanan kinerja keuangan.

Penyebab Laba Bersih Sido Muncul (SIDO) Anjlok 16,76 Persen per Kuartal III. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Emiten produsen jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) kembali mengalami tekanan kinerja keuangan. Penjualan yang merosot turut mengikis laba bersih perusahaan.

Menurut rilis pers perusahaan, penurunan penjualan selama 9 bulan pertama 2022 disebabkan oleh normalisasi permintaan produk-produk kesehatan konsumen dari basis yang tinggi pada kuartal ke-3 tahun 2021 karena adanya penyebaran varian Delta.

"Kami mencatatkan pemulihan kinerja pada kuartal ke-3 dibandingkan kuartal ke-2 seperti yang kami harapkan," jelas Direktur SIDO Leonard.

Leonard melanjutkan, “Namun dengan melihat peningkatan kinerja pada kuartal ke-3 dibandingkan dengan kuartal ke-2, kami optimis permintaan akan produk Kesehatan terutama herbal masih terus bertumbuh. Dalam perspektif jangka panjang, kinerja SIDO pun mash mencerminkan perusahaan yang sangat solid dengan CAGR (2019-2021) dua digit, yaitu 14% pada penjualan dan 25% pada laba bersih”.

Perseoran juga, tulis pers rilis tersebut, masih mencatatkan posisi keuangan yang solid dan sehat, dengan kas neto sebesar Rp858 miliar dan tidak memiliki pinjaman keuangan sehingga tidak ada paparan atas risiko kenaikan tingkat suku bunga kedepannya.

Laba Anjlok 16, 76 Persen

Menurut laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), SIDO membukukan penurunan laba bersih 16,76 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp720,45 miliar hingga kuartal III 2022.

Perolehan laba bersih per kuartal III tahun ini lebih rendah dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp865,50 miliar.

Penurunan bottom-line tersebut seiring dengan pendapatan bersih SIDO yang terkontraksi minus 5,86 persen menjadi Rp2,61 triliun selama 9 bulan pertama 2022.

Lebih rinci, penjualan segmen jamu herbal dan suplemen masih menjadi andalan perusahaan, menyumbang Rp1,65 triliun. Namun, penjualan segmen ini turun 6,32 persen dibandingkan kuartal III 2021.

Kemudian, penjualan segmen makanan dan minuman turun 6,30 yoy menjadi Rp842,66 miliar dan penjualan farmasi tumbuh 5,21 yoy menjadi Rp114,73 miliar.

Sebelumnya, per kuartal III 2021, pendapatan bersih emiten produsen jamu Tolak Angin ini sebesar Rp2,77 triliun.

Beban pokok penjualan perusahaan juga meningkat 0,47 persen yoy menjadi Rp1,22 triliun.

Dari sisi neraca, total aset SIDO mencapai Rp3,86 triliun per 30 September 2022, lebih rendah dibandingkan posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp4,07 triliun.

Total liabilitas perusahaan turun signifikan sebesar 43,09 persen menjadi Rp340,19 miliar per 30 September 2022 dibandingkan posisi 31 Desember 2021. Kemudian, total ekuitas naik tipis 1,55 persen menjadi Rp3,52 triliun.

Kewajiban Turun Signifikan

Dalam penjelasan kepada pihak bursa terkait penurunan liabilitas lebih dari 20 persen, SIDO menjelaskan, hal tersebut lantaran utang usaha hingga beban akrual turun per 30 September 2022 dibandingkan posisi akhir Desember 2021.

Pertama, utang usaha turun sebesar 28%. Penurunan ini, kata manajemen, disebabkan pembelian bahan baku yang tinggi pada Desember 2021, sedangkan pembelian pada September 2022 lebih rendah karena posisi persediaan yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Kedua, utang pajak turun sebesar 53,7% (Rp95.099 juta).

“Penurunan utang pajak disebabkan penurunan beban pajak penghasilan perusahaan dan pembayaran PPh Badan tahun 2021 dibulan April 2022 sebesar Rp117.370 juta,” kata manajemen.

Ketiga, beban akrual turun sebesar 66,3%. Masih menurut manajemen, penurunan ini disebabkan karena penyelesaian iklan dan promosi yang telah diakrual pada tahun 2021 sebesar Rp87 miliar.

Dari pasar saham, per 10.33 WIB, harga saham SIDO stagnan di Rp705 per saham. Sejak awal tahun (ytd), harga saham SIDO anjlok 18,50 persen. (ADF)

SHARE