Penyebab Morgan Stanley Pangkas Peringkat Saham Indonesia
Morgan Stanley menurunkan peringkat Indonesia ke underweight akibat melemahnya ROE, sementara China naik ke equal-weight berkat perbaikan fundamental.
IDXChannel - Morgan Stanley menurunkan peringkat saham MSCI Indonesia dari equal-weight (EW) ke underweight (UW), menyoroti tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.
Dalam laporan terbaru mengenai strategi ekuitas pasar berkembang Asia, pada 19 Februari 2025, Morgan Stanley menyoroti tren return on equity (ROE) yang melemah di Indonesia, berlawanan dengan pemulihan yang mulai terlihat di China.
“Momentum ROE Indonesia menunjukkan tekanan ke bawah, terutama akibat memburuknya lingkungan pertumbuhan bagi sektor siklikal domestik,” kata analis Morgan Stanley dalam laporan tersebut.
Tim ekonominya masih berhati-hati terhadap potensi pemulihan dalam waktu dekat dan lebih memilih eksposur ke pasar lain di kawasan ASEAN.
Sementara itu, Morgan Stanley justru menaikkan peringkat MSCI China dari UW ke EW, dengan alasan adanya perbaikan fundamental di sektor-sektor utama serta optimisme investor di tengah euforia kecerdasan buatan (AI) terhadap peluang monetisasi bagi perusahaan e-commerce dan teknologi internet.
Kebijakan yang lebih akomodatif dari pemerintah China terhadap sektor swasta juga menjadi faktor pendukung.
Dari sisi valuasi, Morgan Stanley mencatat bahwa valuasi MSCI Indonesia terus mengalami penurunan, sementara China mendapatkan revisi kenaikan asumsi valuasi menjadi 11,6 kali forward earnings, naik dari sebelumnya 10 kali. Hal ini menandakan diskon valuasi China terhadap pasar negara berkembang lainnya kini menyempit menjadi 7 persen dari sebelumnya 17 persen.
Namun, Morgan Stanley juga mengingatkan bahwa risiko utama terhadap pandangan ini adalah potensi eskalasi ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS), terutama terkait kebijakan perdagangan dan kontrol ekspor. Selain itu, tantangan deflasi di China juga masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh investor. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.