Perbaiki Struktur Modal, BRNA Akan Lakukan Rights Issue
Perusahaan industri dasar dan bahan kimia, PT Berlina Tbk akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue.
IDXChannel – Perusahaan industri dasar dan bahan kimia, PT Berlina Tbk akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Pendapatan hasil penerbitan saham nantinya akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan.
BRNA akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 244,77 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Dilansir program 1st Session Closing Market IDX Channel, Kamis (6/5/2021), Sekretaris Perusahaan PT Berlina Tbk, Dewi Hartanti mengatakan, nilai jual per saham akan ditentukan kemudian.
Sedangkan, hingga saat ini Berlina sedang menjajaki beberapa investor strategis. Yang dapat memberikan nilai tambah di perkembangan teknologi serta memperluas pasar Berlina di masa depan.
Perseroan meyakini, right issue akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi dan anak perusahaan. Pasalnya, perolehan dana nanti untuk memperbaiki struktur permodalan. Sehingga, jumlah pinjaman akan turun.
Selain itu, pengalokasian dana belanja modal dari hasil right issue akan meningkatkan aset tetap dan menambah kas untuk keperluan modal kerja.
Untuk melunjang bisnis sepanjang tahun ini, BRNA mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure sekitar Rp70 miliar. Dana tersebut untuk pembelian mesin serta pengadaan mould project baru.
Tahun ini, BRNA menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 13,6% secara tahunan. Perseroan memprediksi, penjualan 2021 naik menjadi sekitar Rp1,25 triliun. Sementara, EBITDA berpotensi tumbuh hingga 26,05% secara tahunan menjadi Rp179,3 miliar.
Sekadar informasi, BRNA merupakan salah satu emiten yang bergerak di barang dari plastik pengemasan, industri barang plastik lembaran, industri perlengkapan dan peralatan rumah tangga tidak termasuk furniture, serta perdagangan besar berbagai macam barang.
Sejauh ini, segmen personal care memiliki kontribusi hingga 34% dari total penjualan botol plastik. Sedangkan, segmen food and drink berkontribusi sebesar 17% dari total penjualan botol plastik. (TYO)
(Ditulis oleh: Annisa Winona)