MARKET NEWS

Perhatikan Ini agar Portofolio Investasi Aman di Akhir Tahun

Wahyudi Aulia Siregar 09/12/2022 14:19 WIB

Pada akhir tahun, utamanya di Desember, menjadi waktu bagi para investor untuk kembali melakukan evaluasi atas portofolio investasi.

Perhatikan Ini agar Portofolio Investasi Aman di Akhir Tahun. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Memasuki penghujung 2022, beberapa langkah bisa dilakukan agar portofolio investasi tetap aman. Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara, M Pintor Nasution, berbagi tips mengamankan portofolio Anda di akhir tahun.

Pertama, untuk Anda yang berinvestasi saham, bisa mengoleksi saham blue chip. Menurutnya, saham-saham blue chip tidak sefluktuatif saham-saham yang ada di papan pengembangan dan papan lainnya. 

"Sebab itu, investor yang mengalokasikan investasi ke saham jenis ini, merupakan tipe investor-investor jangka panjang," ujar Pintor, Jumat (9/12/2022). 

Pada akhir tahun, utamanya di Desember, menjadi waktu bagi para investor untuk kembali melakukan evaluasi atas portofolio investasi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. 

Pertama, mengevaluasi perkembangan hasil investasi. Kedua, mencari informasi mengenai outlook atau prediksi atas situasi pasar keuangan sehingga bisa melakukan penyesuaian komposisi portofolio.

Ketiga, mengevaluasi apakah komposisi portofolio saat ini masih sesuai dengan jangka waktu dan tujuan investasi yang ingin dicapai. 

"Setelah evaluasi dilakukan, maka hasilnya akan menjadi dasar untuk melakukan rebalancing portfolio. Contohnya, di awal tahun komposisi portofolio seorang investor sebanyak 70% ada di saham dan 30% di obligasi. Kemudian, pada kuartal ketiga menjelang akhir tahun ternyata potential gain saham melebihi keuntungan dari investasi di obligasi. Sehingga terjadi perubahan komposisi menjadi 90% dana dalam bentuk saham dan 10% dana obligasi," papar Pintor. 

Pada proses evaluasi inilah, investor harus memperhatikan apakah dana investasinya telah berkembang sesuai dengan harapan dan tujuan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Karena, seiring berjalannya waktu, perubahan dapat terjadi pada profil risiko, portofolio investasi, tujuan, dan jangka waktu investasi setiap investor. 

"Oleh karena itu perlu dilakukan rebalancing portfolio yang bisa dilakukan dengan cara pemindahan (switching) antar kelas aset, ataupun penambahan dana baru secara berkala (dollar cost averaging)," jelasnya. 

Bagi investor dengan profil risiko moderat yang ingin mengejar ketertinggalan, terang Pintor, bisa memasukkan sedikit porsi saham untuk meningkatkan imbal hasil pada portofolio. 

Sementara untuk investor yang konservatif, sebaiknya tidak memasukkan produk saham ke dalam portofolionya. Sedangkan untuk investor tipe agresif, bisa mengisi semua portofolio dengan instrumen saham, atau mengalokasikan sedikit ke surat utang negara atau obligasi korporasi sebagai pengaman jika pasar saham sedang mengalami guncangan.

"Pemilihan produk investasi menjelang akhir tahun dan prospek investasi di masa depan akan memberikan peluang untuk para investor di pasar saham mewujudkan tujuan keuangan jangka panjangnya," tandasnya. (NIA)

SHARE