Permintaan iPhone 14 Mengecewakan, Saham Teknologi Berguguran
Apple membatalkan rencana untuk meningkatkan produksi model terbaru iPhone karena permintaan yang mengecewakan. Saham teknologi di AS, Asia dan Eropa melemah.
IDXChannel - Saham Apple Inc (AAPL.O) turun 4% dalam perdagangan premarket pada Rabu (28/9/2022). Hal itu terjadi setelah raksasa teknologi itu membatalkan rencananya untuk meningkatkan produksi model terbaru dari iPhone.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa Apple telah memberi tahu pemasoknya untuk membatasi peningkatan perakitan iPhone 14 sebanyak 6 juta unit pada paruh kedua tahun ini. Itu karena permintaan yang mengecewakan.
Saham perusahaan publik paling berharga di dunia itu turun menjadi USD145,89 dan membuka peluang terperosok ke level terendah dua bulan. Saham teknologi lainnya termasuk Microsoft Corp , Amazon.com , Google-parent Alphabet dan Tesla Inc (TSLA.O) terkoreksi antara 1,5% dan 3% karena berita tersebut.
"Permintaan konsumen yang lebih lemah diperkirakan terjadi ketika tagihan listrik naik, suku bunga naik, biaya hipotek naik ... pengeluaran akan dibatasi oleh itu," kata Patrick Armstrong, kepala investasi di Plurimi Wealth di London seperti dilansir dari Reuters, Rabu (28/9/2022).
"Apple tidak kebal terhadap itu dan itu mungkin merupakan gejala dari apa yang terjadi di banyak perusahaan berbeda saat ini," sambungnya.
Saham-saham pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga telah terpukul tahun ini karena langkah cepat kenaikan suku bunga Federal Reserve AS.
Indeks pertumbuhan S&P 500 (.IGX) telah turun 29% tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 17% dalam nilainya (.IVX).
Saham pembuat chipset juga ikut anjlok, dengan pemasok Apple Broadcom (AVGO.O), Qualcomm (QCOM.O) dan Taiwan Semiconductor , Skyworks Solutions (SWKS.O) dan ON Semiconductor (ON.O) turun di kisaran 1,2% dan 2.8%.
Pemasok Apple di Eropa - STMicroelectronics, BE Semiconductor (BESI.AS), Nordic Semiconductor (NOD.OL), ASM International (ASMI.AS), Infineon (IFXGn.DE), dan ASML (ASML.AS) - turun antara 1,6% dan 4,7%.
(FRI)