Permintaan Tinggi, Produksi Batu Bara ADRO Tembus 62,88 Juta Ton
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan produksi batu bara 62,88 juta ton atau naik 19% dari periode 2021 yang sebesar 52,70 juta ton.
IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan pertumbuhan produksi batu bara sepanjang 2022. Angka produksi ADRO tercatat sebesar 62,88 juta ton atau naik 19% dari periode 2021 yang sebesar 52,70 juta ton.
Dalam laporan tertulis perseroan, realisasi produksi sepanjang tahun lalu tercatat melampaui panduan yang ditetapkan perseroan, yakni sebesar 58 juta ton sampai 60 juta ton.
“Ini berkat permintaan yang tinggi terhadap batu bara perusahaan, serta kinerja operasional yang baik,” demikian tertulis dalam laporan resmi ADRO, Jumat (17/2/2023).
Dari sisi penjualan, ADRO juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 19% menjadi 61,34 juta ton sepanjang tahun lalu, dari sebesar 51,58 juta ton pada 2021.
Pertumbuhan penjualan ADRO utamanya ditopang oleh produk batu bara termal nilai kalori atau calorific value (CV) menengah (4.700 ke atas), yang meningkat 22% menjadi 44,91 juta ton dibandingkan 36,77 juta ton pada 2021.
Penjualan batu bara metalurgi oleh anak usaha ADRO yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga melesat sebesar 39% menjadi 3,20 juta ton pada 2022 dari sebelumnya sebesar 2,30 juta ton pada 2021.
Sementara itu, volume pengupasan lapisan penutup di sepanjang 2022 mencapai 235,68 juta bank cubic meter (Mbcm), atau naik 8% dari sebelumnya 218,90 Mbcm. Hal itu didorong oleh kenaikan volume pengupasan lapisan penutup dari Balangan Coal Companies (BCC), PT Mustika Indah Permai (MIP), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).
Selanjutnya, pengupasan lapisan penutup di PT Adaro Indonesia (AI) turun 1% menjadi 191,83 Mbcm dari sebelumnya sebesar 194,37 Mbcm.
Kemudian, nisbah kupas ADRO pada tahun lalu tercatat 3,75 kali, atau lebih rendah daripada tahun sebelumnya yang sebesar 4,15 kali, disebabkan oleh volume produksi yang naik lebih tinggi dibandingkan kenaikan volume pengupasan lapisan penutup.
“Kinerja nisbah kupas Adaro pada 2022 di bawah panduan yang ditetapkan, yakni sebesar 4,1 kali, karena cuaca berhujan yang melebihi normal pada semester pertama tahun lalu, serta waktu pengiriman yang lebih lama untuk alat berat,” lanjut laporan tersebut.
Sementara pada kuartal IV 2022, produksi batu bara perseroan naik 34% secara tahunan menjadi 17,52 juta ton dari sebelumnya sebesar 13,06 juta ton. Angka ini merupakan rekor kuartalan tertinggi untuk Adaro.
Lalu, volume penjualan batu bara naik 35% menjadi 17,17 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 12,72 juta ton. Total volume pengupasan lapisan penutup periode tersebut naik 35% menjadi 62,15 Mbcm dan nisbah kupas untuk kuartal ini mencapai 3,55 kali.
(FAY)