MARKET NEWS

Pertama di Dunia, Global Mediacom (BMTR) Kembangkan Teknologi Connect TV

Iqbal Dwi Purnama 30/06/2025 19:53 WIB

PT Global Mediacom Tbk (BMTR) tengah mengembangkan teknologi Connect TV yang memungkinkan penonton televisi bisa terhubung secara seamles ke ponsel.

BMTR tengah mengembangkan teknologi Connect TV yang memungkinkan penonton televisi bisa terhubung secara seamles ke ponsel. (Foto: iNews Media/Aziz Indra)

IDXChannel - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) bagian dari MNC Group, tengah mengembangkan teknologi Connect TV yang memungkinkan penonton televisi bisa terhubung secara seamless ke ponsel.

Direktur Utama BMTR, Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, layanan ini memudahkan penonton untuk tetap bisa menikmati konten yang sebelumnya di layar televisi kemudian dipindahkan ke streaming tanpa memutus konten. 

Dengan begitu, pengguna bisa menikmati konten televisi milik MNC Group di platform streaming Over The Top (OTT), RCTI+ dan Vision+ dimanapun dan kapanpun.
 
"Kita sebut ini connect TV, istilah kita sendiri. Kalau diperhatikan, di kanan bawah layar (televisi) ada QR Code, jadi kalau di scan otomatis akan ke streaming. Misal saya lagi nonton bola di RCTI, terus ada janji mau keluar, saya tidak usah keluar (dari tontonan), saya tinggal scan, kemudian otomatis di-divert (dialihkan) ke OTT kita, sehingga saya bisa lanjut menonton di mobil, continue watching (lanjut menonton), tanpa putus," ujarnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BMTR di Jakarta, Senin (30/6/2025).

HT mengatakan, teknologi akan berdampak positif bagi kinerja perseroan. Dia mengungkapkan, teknologi ini juga akan dipatenkan, sehingga berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi BMTR.

"Jadi untuk continue watching dari TV atau Pay TV ke streaming atau channel OTT kita, ada RCTI+ dan Vision+. Jadi ini baru pertama kali di dunia, kita sekarang mencoba melangkah ke luar negeri untuk mematenkan ini juga," ujarnya.

Dia mengatakan, penonton di layanan streaming saat ini punya potensi yang cukup besar. Hal ini disebabkan sudah banyaknya masyarakat yang memiliki ponsel dengan memanfaatkan layanan streaming ketimbang layanan Pay TV atau TV FTA (Free To Air).

"Makanya karena melihat keadaan seperti itu, OTT kita segmennya kita tambahkan. Tadinya didominasi male (laki-laki), yang sebelumnya terkenal di sport (olahraga), tapi kita tambah juga di female (perempuan), dan terus ke program anak-anak," katanya.

"Jadi tahun 2025 ini banyak sekali perubahan-perubahan yang kita lakukan untuk menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Kalau tidak, tidak mungkin bisa bersaing dengan kompetisi yang semakin luar biasa dengan kondisi ekonomi yang relatif bisa dikatakan menurun," kata HT.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE