MARKET NEWS

Pertumbuhan Pekerjaan Melambat, Investor Wall Street Mulai Cemas Paska Rilis Non Farm Payrolls

Dinar Fitra Maghiszha 08/09/2024 20:23 WIB

Rilis data ini memberi tekanan terhadap market, meskipun diimbangi oleh penurunan jumlah pengangguran,

Pertumbuhan Pekerjaan Melambat, Investor Wall Street Mulai Cemas Paska Rilis Non Farm Payrolls (foto: MNC media)

IDXChannel - Masih adanya ketidakpastian terhadap arah kondisi ekonomi Amerika Serikat paska rilis data pekerjaan membuat investor pasar modal cemas, sehingga melahirkan gejolak terhadap bursa saham yang sensitif terhadap kondisi makro.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat angka non-farm payrolls (NFP) AS periode Agustus yang dirilis Jumat (6/9/2024) menunjukkan adanya 142.000 pekerjaan baru, sedikit di bawah ekspektasi pasar sebanyak 160.000 pekerjaan, meskipun lebih tinggi dari realisasi Juli yang mencapai 89.000 pekerjaan.

NFP adalah data yang berisikan laporan jumlah tenaga kerja Amerika Serikat di semua sektor, kecuali sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai organisasi non-profit, dan pegawai rumah tangga.

Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan AS masih berjalan lamban, kendati angka pengangguran periode Agustus mencapai 4,2 persen, masih sesuai ekspektasi, dengan tingkat pertumbuhan upah menjadi 3,8 persen.

Pertumbuhan pekerjaan yang lambat, sebagaimana tercermin dalam data NFP, memangkas optimisme investor bahwa AS mampu mencapai soft-landing, yakni ketika Federal Reserve mampu mendinginkan inflasi tanpa merusak pertumbuhan ekonomi.

Rilis data ini memberi tekanan terhadap market, meskipun diimbangi oleh penurunan jumlah pengangguran, sehingga membuat indeks menanjak saat sesi pembukaan pada Jumat lalu (6/9/2024).

Sayangnya kondisi ini berbalik arah pada akhir sesi di mana Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq jatuh masing-masing lebih dari satu persen. Nasdaq -sebagai indeks berbasis perusahaan teknologi- merosot hingga 2,55 persen.

Pendapat Analis
Ekonom Capital Economics, Paul Ashworth, dalam sebuah catatan kepada klien, mencatat bahwa angka NFP periode Agustus masih cukup moderat.

"Masih konsisten dengan jalur soft-landing, dari potensi resesi," ujar Ashworth, dilansir Yahoo Finance, Minggu (8/9/2024).

Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan tenaga kerja justru menegaskan langkah yang harus diambil Fed dalam pertemuan pekan depan untuk mengambil kebijakan terkait suku bunga.

The Fed diyakini akan tetap memangkas suku bunga 25 bps, meskipun peluang sebesar 50 bps masih belum begitu besar, seiring rilis pekerjaan.

"Saya rasa belum cukup (data) bagi Fed untuk memulai siklus penurunan suku bunga dengan mengurangi 50 bps," ujar Ekonom Nationwide, Kathy Bostjancic.

(taufan sukma)

SHARE