MARKET NEWS

Pesanan Kendaraan Listrik Seret, Pendapatan Grup Bakrie (VKTR) Turun Jadi Rp1,06 Triliun

Cahya Puteri Abdi Rabbi 08/03/2024 12:13 WIB

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mengantongi pendapatan sebesar Rp1,06 triliun di 2023. Angka ini turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,07 triliun.

Pesanan Kendaraan Listrik Seret, Pendapatan Grup Bakrie (VKTR) Turun Jadi Rp1,06 Triliun (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mengantongi pendapatan sebesar Rp1,06 triliun di 2023. Angka ini turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,07 triliun.

Penyesuaian tersebut sebagian besar disebabkan oleh pergeseran pembelian bus oleh sektor pemerintah, yang diperkirakan akan pulih dalam periode berikutnya. 

Sementara laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp5,42 miliar di tahun lalu.

“Kami mengakui bahwa, serupa dengan kuartal sebelumnya, kinerja penjualan segmen kendaraan listrik kami terus dipengaruhi oleh penundaan sementara dalam pemesanan dari klien B2G kami akibat peristiwa politik awal tahun ini,” kata Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono dalam keterangan resminya, Jumat (8/3/2024).

Dia menambahkan, bisnis manufaktur suku cadang kendaraan komersial perseroan terus berkembang didorong oleh kuatnya permintaan dari pelanggan utama VKTR di sektor kendaraan komersial. 

“Pertumbuhan ini terutama dipicu oleh transisi dari teknologi kendaraan EURO 2 ke EURO 4 dan didorong oleh pemulihan pasar transportasi pasca pandemi, serta peningkatan penjualan OEM,” tutur Gilarsi.

Dia mengatakan, inisiatif untuk meningkatkan variasi komponen telah membuahkan hasil, memperkuat posisi VKTR sebagai pemasok pilihan di industri. 

Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan yang berfokus pada kendaraan listrik komersial diharapkan akan mendukung pertumbuhan pendapatan di masa depan, seiring dengan ekspansi industri kendaraan listrik komersial.

Untuk segmen kendaraan listrik komersial, perusahaan telah melakukan ekspansi portofolio klien yang semula hanya Business to Government (B2G) hingga ke Business to Business (B2B), hal ini ditandai dengan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta di 2023. 

Gilarsi menuturkan, dalam tantangan dan peluang pasar saat ini, VKTR telah memperluas fokusnya ke sektor B2B, menargetkan industri yang membutuhkan kendaraan untuk kebutuhannya antara lain, hauling tambang, logistik perkebunan, dan pengangkutan log. 

“Upaya ini dilengkapi dengan pembuatan prototipe dan uji coba produk yang menjanjikan, menandakan komitmen VKTR terhadap inovasi dan keunggulan operasional,” ujar Gilarsi.

Meskipun sektor B2G tetap menjadi bagian penting dari strategi VKTR, lanjut dia, namun diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembelian pemerintah yang dapat dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi.

Gilarsi menjelaskan, potensi elektrifikasi kendaraan komersial sangat besar. Di mana, terdapat lebih dari 6 juta unit truk dan 260 ribu unit bus di Indonesia, dengan tingkat elektrifikasi kedua jenis kendaraan tersebut kurang dari 0,1%.

Selain itu, industrialisasi terus menjadi inisiatif strategis VKTR untuk memperkuat posisi sebagai pionir di sektor kendaraan listrik komersil, yang ditandai dengan groundbreaking dari fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis completely knock down (CKD) pertama di Indonesia pada 27 Februari 2024 lalu. 

Terletak di Magelang, Jawa Tengah, fasilitas ini merupakan perusahaan patungan antara perusahaan kami dengan Karoseri Tri Sakti yaitu PT VKTR Sakti Industries (VKTS). 

Pembangunan fasilitas ini sejalan dengan visi pemerintah untuk merealisasikan Peraturan Presiden No. 55/2019 juncto Peraturan Presiden No. 79/2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, serta mencapai target Net Zero Emissions tahun 2060, pembangunan fasilitas ini didukung penuh oleh pemerintah. 

“Pembangunan fasilitas ini merupakan langkah optimistis kami dalam berinvestasi pada pertumbuhan VKTR pada jangka panjang,” kata Gilarsi.

Di sisi lain, VKTR yakin bahwa investasi strategis perusahaan di bidang manufaktur lokal, penyelesaian fasilitas CKD di Magelang, dan diversifikasi ke truk pertambangan listrik akan berkontribusi terhadap kesuksesan jangka panjang perseroan.

“Kami menghargai kepercayaan dan dukungan dari pemegang saham dan pemangku kepentingan kami dan akan tetap berdedikasi untuk memberikan value kepada masyarakat,” pungkas Gilarsi.

(FAY)

SHARE