Petrosea (PTRO) Tuntaskan Proses Pengambilalihan Scan-Bilt Senilai Rp134 Miliar
PT Petrosea Tbk (PTRO) mengumumkan telah menyelesaikan proses pengambilalihan 60 persen saham Scan-Bilt senilai 10,3 juta dolar Singapura.
IDXChannel - PT Petrosea Tbk (PTRO) melalui anak usahanya, Petrosea Services Solutions Ltd, mengumumkan telah menyelesaikan proses pengambilalihan 60 persen saham Scan-Bilt Pte. Ltd (SBPL)
Proses tersebut dituntaskan pada 21 November 2025 dengan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan pemegang saham SBPL yaitu TCAL Engineering Pte. Ltd. Adapun nilai pengambilalihan mayoritas saham SBPL tersebut sebesar 10,3 juta dolar Singapura atau setara Rp134 miliar.
“Pengambilalihan SBPL merupakan langkah penting dalam strategi diversifikasi Petrosea, baik melalui pengembangan kapabilitas multidisiplin EPC di industri pengolahan kimia maupun melalui ekspansi geografis ke kawasan Asia Pasifik dan Oceania, khususnya di sektor migas,” kata Presiden Direktur Petrosea, Michael dalam keterangan resmi, Senin (24/11/2025).
Ke depannya, kata Michael, perseroan akan mengembangkan SBPL sebagai hub untuk ekspansi ke kawasan Asia Pasifik dan Oceania yang mencakup Singapura, Papua Nugini, Australia dan Indonesia.
Sebagai informasi, SBPL merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1990 di Singapura, serta memiliki pengalaman dan rekam jejak panjang dalam multidisiplin konstruksi dan teknik sipil, mendukung berbagai proyek strategis bagi industri pengolahan migas onshore, pembangunan chemical plant dan tankage terminal untuk industri kimia, serta fasilitas pembangkit listrik.
Lebih lanjut, Petrosea, sebagai perusahaan multidisiplin terkemuka dengan rekam jejak lebih dari lima dekade, menghadirkan layanan terpadu yang mencakup seluruh mata rantai dari hulu hingga hilir, mulai dari EPC, pertambangan, EPCI lepas pantai, hingga logistik untuk industri pertambangan serta minyak & gas di Asia Tenggara, Papua Nugini dan Australia.
Melalui anak usaha grup HBS dan Hafar, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu itu mengembangkan portofolio bisnis ke sektor non-batu bara dengan menyediakan solusi pertambangan dan konstruksi berkelanjutan untuk mendukung sektor emas dan mineral serta solusi EPCI lepas pantai terpadu.
(Rahmat Fiansyah)