PGEO Terbitkan Green Bond Rp6 Triliun, Ini Kata Ekonom
PGEO telah menetapkan harga (pricing) terkait rencana penerbitan surat utang berwawasan hijau (green bonds) senilai USD400 juta atau setara dengan Rp6 triliun.
IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menetapkan harga (pricing) terkait rencana penerbitan surat utang berwawasan hijau (green bonds) senilai USD400 juta atau setara dengan Rp6 triliun. Keputusan penerbitan utang ini membuat perusahaan potensi mendapatkan bunga yang lebih tinggi.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan melihat saat ini kondisi market saat ini, ada potensi perusahaan bakal terkena bunga yang tinggi. Apalagi, surat utang tersebut digunakan untuk membayar utang sebelumnya.
“Melihat kondisi market saat ini potensi bunganya pasti naik,” kata Aviliani dihubungi, Kamis (27/4/2023).
Menurut Aviliani, pasar modal saat ini sedang mengalami pengetatan sehingga dana murah sulit didapat oleh PGEO maupun perusahaan lainnya.
“Perseroan bakal menanggung beban bunga obligasi yang tinggi di saat minimnya dana murah,” ungkap Aviliani.
Dalam surat utang PGEO ini, menawarkan bunga sebesar 5,15 perse per tahun. Sementara jatuh tempo pada 2028, di luar wilayah Republik Indonesia dengan merujuk pada ketentuan Rule 144A dan Regulation S berdasarkan US Securities Act of 1933 dan akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited.
"Surat utang telah mendapatkan peringkat Baa3 (Stable) dari Moody's dan BBB- (Stable) dari Fitch," ujar manajemen dari laporan keterbukaan informasi BEI.
Perseroan dan Joint Global Coordinators dan Joint Bookrunners (JBR) telah menandatangani purchase agreement terkait dengan rencana penerbitan surat utang. Berdasarkan purchase agreement, Perseroan menunjuk JBR untuk melakukan penawaran dan penjualan surat utang kepada investor di luar wilayah Indonesia. Purchase agreement diatur berdasarkan hukum Negara Bagian New York, Amerika Serikat.
JBR yang dimaksud antara lain Australia and New Zealand Banking Group Limited, BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Mandiri Securities Pte. Ltd., MUFG Securities Asia Limited Singapore Branch, SMBC Nikko Securities (Hong Kong) Limited and United Overseas Bank Limited.
Berdasarkan informasi, dana bersih yang dikantongi perseroan dalam penerbitan surat utang akan digunakan untuk melunasi seluruh sisa utang PGEO berdasarkan facilities agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent yang akan jatuh tempo pada 23 Juni 2023.
Saat ini, sisa jumlah kewajiban yang masih terutang berdasarkan facilities agreement adalah sebesar USD400 juta. Rencana penggunaan dana tersebut telah sesuai dengan Eligibility Criteria yang telah ditetapkan dalam Green Financing Framework Perseroan.
"Surat Utang akan diterbitkan oleh Perseroan pada 27 April 2023 dengan penandatanganan perjanjian Indenture antara Perseroan dan The Bank of New York Mellon selaku trustee terkait penerbitan surat utang dan penunjukan trustee dengan yang diagendakan pada tanggal tersebut," jelas manajemen.
Sejauh ini, total utang PGEO mencapai USD943,28 juta terdiri dari pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun senilai USD327,7 juta. Sedangkan utang jangka pendek PGEO tercatat masih sekitar USD615,58 juta.
Hal itu berdasarkan perjanjian fasilitas dan surat komitmen per 23 Juni 2021, perseroan memeroleh fasilitas kredit berupa bridge loan dengan plafon USD800 juta. Hingga akhir 2022, perseroan mencairkan pinjaman itu sebesar USD600 juta yang tercatat pada pos pinjaman bank.
Beban bunga yang dikenakan atas perjanjian itu adalah LIBOR 3 bulan ditambah marjin dan dibayarkan pada akhir periode bunga, di mana marjin untuk bulan 1-12 sekitar 0,5 persen untuk offshore dan 0,6 persen untuk onshore. Sementara marjin untuk bulan 19-24 sekitar 0,6 persen - 0,7 persen atau masih di bawah 5 persen. (RRD)