MARKET NEWS

PGN (PGAS) Kejar 1 Juta Sambungan Jargas di 2025, Siapkan Capex USD338 Juta

Wahyudi Aulia Siregar 04/02/2025 07:50 WIB

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN menargetkan penyambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga hingga 1 juta sambungan pada 2025.

PGN (PGAS) Kejar 1 Juta Sambungan Jargas di 2025, Siapkan Capex USD338 Juta. (Foto Istimewa)

IDXChannel - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN menargetkan penyambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga hingga 1 juta sambungan pada 2025. Untuk mencapai target itu, perseroan akan menambah 200 ribu sambungan jargas baru tahun ini.

Direktur Utama PGN (PGAS) Arief S Handoko mengatakan, lewat program jargas ini, PGN semakin agresif memperluas akses energi bersih dan efisien bagi masyarakat. Program jargas ini juga menjadi salah satu solusi strategis untuk memberikan energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran rumah tangga.

“Dengan jargas, masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada LPG dan beralih ke energi yang lebih hemat dan stabil. Program ini juga mendukung efisiensi subsidi pemerintah hingga ratusan miliar Rupiah,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).

Dia menegaskan, PGN terus berkomitmen dalam membangun jargas untuk rumah tangga agar dapat bermanfaat bagi masyarakat dan negara. Sampai dengan 2024, jargas telah tersambung di lebih dari 815 ribu rumah tangga dengan panjang pipa jargas mencapai 20.000 km.

"Ke depannya, PGN siap untuk menjalankan peran dan gotong royong pengembangan jargas," kata dia.

Direktur Keuangan PGN (PGAS) Fadjar Harianto Widodo mengungkapkan, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capex) senilai USD338 juta di 2025.

Sebanyak 67 persen capex ini akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur gas bumi, termasuk program jargas dan proyek infrastruktur strategis lainnya serta pengembangan teknologi rendah karbon seperti CNG dan LNG.

PGN menargetkan peningkatan volume penyaluran gas sebesar 12 persen di 2025, didorong oleh potensi permintaan gas dari kawasan industri utama di Sumatera dan Jawa.

"Kemudian sebesar 33 persen dari capex dialokasikan untuk pengembangan di segmen hulu seperti eksplorasi di WK Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta mengajukan perpanjangan kontrak WK Muara Bakau," kata dia.

(Dhera Arizona)

SHARE