PGN (PGAS) Targetkan Porsi Penjualan LNG di Atas 10 Persen pada 2025
PGN (PGAS) terus memperkuat utilisasi Liquefied Natural Gas (LNG) di tengah terbatasnya pasokan gas bumi melalui pipa.
IDXChannel - PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS) terus memperkuat utilisasi Liquefied Natural Gas (LNG) di tengah terbatasnya pasokan gas bumi melalui pipa. Perseroan menargetkan porsi penjualan LNG pada tahun ini bisa menembus 10 persen.
Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo mengatakan, penjualan LNG mendapatkan sambutan positif dari pasar, sehingga berkontribusi pada keuangan perseroan.
Dia mengungkapkan, sejak ketersediaan gas pipa menurun pada Mei 2024, PGN berupaya menyalurkan LNG. Di 2024, penjualan LNG mencapai tiga kargo atau 3 persen dari volume gas yang disalurkan PGN.
"Alhamdulillah, dapat diterima oleh market (pasar). Penyaluran LNG terus berjalan dan volume LNG yang disalurkan sudah mencapai 5 kargo sampai dengan semester 1-2025," katanya dalam Mini Sessions PGN saat Pertamina Investor Day di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Di tahun 2025, kami berharap dapat menyalurkan LNG lebih dari 10 persen dari total volume penyaluran gas,” ujar Fadjar.
Dia bahkan berharap porsinya bisa mencapai 15 persen, sebagai bentuk komitmen PGN mendukung pasar yang selama ini dipenuhi pasokan gas pipa. Selain itu, PGN juga berupaya agar LNG memiliki harga yang kompetitif.
Untuk transmisi gas bumi, PGN menyalurkan hingga 1.543 MMSCFD sepanjang 2024. Transmisi gas ini didukung olehtahun 2024. Transmisi gas didukung oleh naiknya produksi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Pipa Senipah-Balikpapan yang beroperasi. Lalu, Terminal Usage Agreement (TUA) di FSRU Lampung juga menyumbang 72 BBTUD.
“Jika melihat historical (sejarah) dari tahun ke tahun, volume TUA di FSRU Lampung menunjukkan peningkatan. Hal ini sejalan dengan ketersediaan pasokan gas pipa yang mengalami penurunan. PLN juga me-utilisasi FSRU Lampung, sehingga memberikan nilai tambah bagi pendapatan sekaligus memberikan layanan kepada PLN,” kata Fadjar.
Segmen LNG Trading internasional yang dijalankan pada 2024 juga akan dilanjutkan pada tahun ini. Fadjar mengatakan, PGN berhasil menjual 7 kargo LNG di pasar internasional. PGN sedang melakukan penjajakan untuk perpanjangan kontraktual dalam rangka melanjutkan LNG Trading pada 2026.
“Bisnis LNG trading ini cukup prospektif, karena margin yang didapatkan cukup bagus dan memberikan tambahan laba PGAS di tahun 2024 dan akan berkelanjutan di tahun 2025,” kata Fadjar.
Pada 2024, PGN merealisasikan belanja modal USD255 juta. Belanja ini digunakan untuk sejumlah proyek strategis seperti untuk Pipa Cikampek-Plumpang, Pipa Tegal-Cilacap, serta revitalisasi tangki LNG di Arun.
PGN juga mengedepankan cost optimization dan liability management untuk menjaga kinerja keuangan tetap positif. Perbaikan keuangan yang dilaksanakan PGN berhasil memberikan dampak positif, sehingga laba bersih pada 2024 mencapai USD339,4 juta dan EBITDA sebesar USD1,08 miliar.
(Rahmat Fiansyah)