Pilah-pilih Saham LQ45 Valuasi Termurah, Mana Paling Menarik?
Sejumlah saham LQ45 punya valuasi yang murah dengan kinerja yang masih menarik sepanjang 2023.
IDXChannel – Sejumlah saham LQ45 memiliki valuasi yang masih murah dilihat dari price to earnings ratio (PER) emiten tersebut. Di samping itu, kinerja saham emiten juga masih menghijau sepanjang 2023.
Dari 45 emiten yang tergabung dalam indeks LQ45, terdapat 10 emiten dengan valuasi termurah.
Emiten tersebut di antaranya adalah PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) hingga PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
Adapun, INDY menjadi saham LQ45 dengan valuasi termurah dilihat dari angka PER maupun price to book value (PBV) emiten ini.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/3), rasio PER dari emiten batu bara ini hanya sebesar 1,73 kali. Sedangkan, PBVnya berada di 0,72 kali.
Secara rule of thumb, valuasi saham INDY dinilai murah karena angka PERnya berada di bawah 10 kali. Sedangkan, Angka PBV dari INDY juga tergolong murah karena berada di bawah 1 kali.
Selain INDY, emiten batu bara lainnya, yaitu ITMG juga memiliki PER yang murah dengan rasio sebesar 2,25 kali. Walaupun memang, PBVnya lebih mahal, yakni berada di angka 1,38 kali.
Tak hanya kedua contoh di atas, terdapat emiten batu bara lainnya yang masuk dalam indeks LQ45 dan memiliki valuasi yang murah.
Emiten tersebut adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Data BEI mencatat, PER dari ADRO dan PTBA masing-masing sebesar 2,41 kali dan 3,65 kali. Sedangkan, PER dari HRUM dan UNTR masing-masing berada di 4,65 kali dan 4,91 kali.
Kendati demikian, PBV dari emiten-emiten batu bara tersebut sudah di atas aturan umum 1 kali. HRUM misalnya, yang PBVnya berada di 2,01 kali. Sedangkan PBV dari PTBA dan UNTR masing-masing sebesar 1,60 kali dan 1,22 kali.
Berbeda dari emiten di atas, PBV ADRO masih murah, yakni berada di 0,78 kali.
Selain emiten batu bara, terdapat emiten sektor lainnya yang memiliki valuasi PER yang masih murah.
Emiten tersebut di antaranya adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Medco Energi International Tbk (MEDC), dan BUKA. (Lihat tabel di bawah ini.)
Menurut BEI, PER dari SRTG dan INKP masing-masing sebesar 3,17 kali dan 3,27 kali. Sementara, PER dari MEDC dan BUKA masing-masing berada di 3,30 kali dan 5,55 kali.
Kinerja Saham Emiten
Selain punya valuasi yang murah, sejumlah emiten di atas juga memiliki kinerja saham yang menguat sepanjang 2023.
Adapun, menurut data BEI pada Senin (6/3), kinerja saham PTBA paling unggul di antara emiten lainnya di kategori ini, yakni melesat hingga 8,13 persen secara year to date (YTD).
Menyusul PTBA, saham batu bara UNTR dan HRUM juga terapresiasi secara YTD, yakni masing-masing sebesar 6,04 persen dan 2,47 persen.
Sedangkan saham emiten minyak dan gas bumi, MEDC juga naik hingga 5,91 sepanjang 2023. (Lihat grafik di bawah ini.)
Berbeda nasib dengan emiten di atas, saham BUKA, ITMG, dan INKP malah merosot secara YTD.
Melansir data BEI pada Senin (6/3), saham BUKA dan ITMG masing-masing merosot 0,76 persen dan 3,27 persen sepanjang 2023.
Sementara, saham INKP turut terkoreksi hingga 10,32 persen. Dengan demikian, INKP memiliki kinerja saham paling anjlok dibanding emiten-emiten yang telah disebutkan di atas.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.