MARKET NEWS

PJAA Berencana Lunasi Pembayaran Obligasi Senilai Rp350 Miliar

Fahmi Abidin 11/02/2019 16:30 WIB

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) berencana melunasi pembayaran obligasi berkelanjutan I Tahap II/2018 seri A sebesar Rp350 miliar.

PJAA Berencana Lunasi Pembayaran Obligasi Senilai Rp350 Miliar. (Foto: Ist)

IDXChannel – Setelah melunasi pembayaran bunga ke-3 obligasi sebesar Rp12,16 miliar ke PT Bank Permata Tbk (BNLI), berikutnya PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) berencana melunasi pembayaran obligasi berkelanjutan I Tahap II/2018 seri A sebesar Rp350 miliar.

Dikatakan Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol C. Paul Tehusijarana dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu (10/2), menyampaikan bahwa perseroan telah siap untuk mendanai obligasi yang jatuh tempo pada 23 Mei 2019 tersebut.

“Dengan ini kami menyampaikan bahwa perusahaan telah menyiapkan dana sebesar Rp350 miliar untuk pembayaran obligasi,” katanya seperti dikutip Okezone, Senin (11/2).

Sumber pendanaannya yang untuk pembayaran obligasi tersebut didapat dari deposito yang tersedia, pembayaran dividen dari PT Taman Impian Jaya Ancol dan anak usaha lainnya, obligasi berkelanjutan, serta fasilitas bank dari Bank DKI dan Bank Mandiri.

Pada 2019, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15%. Untuk mendukung target tersebut, perusahaan menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp1,1 triliun.

Disebutkan Corporate Secretary PJAA Agung Praptono, pada 2019 perusahaan akan fokus pada pengembangan kawasan rekreasi sebagai backbone usaha. Adapun dana tersebut kawasan rekreasi yang akan dikembangkan adalah Dunia Fantasi (Dufan), pantai, Atlants Water Adventure (AWA), dan Ocean Dream Samudra (ODS).

Untuk belanja modal tahun ini, PJAA masih mempertimbangkan berbagai opsi. Baik dengan utang bank, obligasi atau skema yang lainnya. Berdasarkan laporan keuangan per September 2018, posisi cash flow PJAA tersebut adalah sebanyak Rp89,79 miliar.

Sementara itu, debt to equity ratio (DER) tercatat 106,70% dan current ratio (CRR) atau rasio aset terhadap utang mencapai 88,30%.

Pada periode yang sama, PJAA juga mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 6% menjadi Rp924,75 yoy dari sebelumnya Rp871,6 miliar. Begitu pula total laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 1,45% menjadi Rp161,59 miliar yoy dari posisi sebelumnya Rp159,27 miliar. (*)

SHARE