PLN Terbitkan Global Bond Rp21,75 T Demi Program 35.000 MW
PLN terbitkan surat utang global setara Rp21,75 triliun. Global bond tersebut akan dipakai untuk mendukung program ketenagalistrikan 35.000 megawatt (MW).
IDXChannel – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PLN (Persero) menerbitkan surat utang global (global bond) setara Rp21,75 triliun. Global bond tersebut akan dipakai untuk mendukung program ketenagalistrikan 35.000 megawatt (MW).
Dikatakan Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani, surat utang global berdenominasi Dolar AS senilai USD1 miliar (Rp14 triliun) dan euro sebesar 500 juta euro (Rp7,75 triliun).
Surat utang ini merupakan bagian dari program medium term notes (MTN) global PLN yang ditetapkan 15 miliar dolar AS. Dilansir iNews, Rabu (13/11), surat utang ini dibagi dalam tiga seri (tranche).
Pertama adalah global bond 500 juta dolar AS dengan tenor 10 tahun dengan kupon 3,375 persen. Kedua, global bond 500 juta dolar AS dengan tenor 30 tahun dengan kupon 4,375 persen, dan global bond 500 juta euro dengan tenor 12 tahun dengan kupon 1,875 persen.
“Sehubungan dengan tindakan korporasi, perseroan telah menandatangani, antara lain perjanjian pembelian surat utang untuk masing-masing seri tertanggal 29 Oktober 2019. Surat utang telah dicatatkan di Bursa Efek Singapura," kata Sripeni melalui keterbukaan informasi, Rabu (13/11).
Terkait aksi korporasi ini, PLN menggandeng Citigroup, Credit Suisse, HSBC, Mandiri Securities, Merril Lynch, dan MUFG Securities sebagai joint lead managers and joint bookrunners.
Sementara itu, Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Danareksa Sekuritas ditunjuk menjadi manager dan Deutsche Trust Company Americas sebagai trustee untuk dan atas nama para pemegang surat utang.
Penerbitan surat utang ini, ungkap Sripeni, akan berdampak positif terhadap PLN. Pasalnya, sebagian besar dana hasil penjualan surat utang akan digunakan untuk belanja modal, terutama proyek percepatan infrastruktur ketenagalistrikan. Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja. (*)