PM Truss Tunjuk Jeremy Hunt Jadi Menkeu Baru Inggris
masa jabatan Kwarteng terhitung hanya 38 hari, yang sekaligus menjadikannya sebagai salah satu menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Inggris.
IDXChannel - Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss, secara resmi mengangkat Mantan Menteri Luar Negeri, Jeremy Hunt, sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru, menggantikan Kwasi Kwarteng, yang sebelumnya telah mengundurkan diri seiring memburuknya perekonomian Inggris dalam beberapa waktu terakhir.
Kwarteng, yang notabene merupakan sahabat dekat sekaligus menjadi orang kepercayaan Truss dalam bidang ekonomi, baru saja dilantik pada 6 September 2022 lalu, atau beberapa hari usai Truss secara definitif menjabat sebagai PM Inggris yang baru.
Dengan demikian, masa jabatan Kwarteng sebagai Bendahara Negara terhitung hanya 38 hari, yang sekaligus menjadikannya sebagai salah satu menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Inggris.
"Saya harus bertindak tegas hari ini karena prioritas saya adalah memastikan stabilitas ekonomi negara kita. Saya ingin jujur, ini sulit. Tapi kita akan melewati badai ini," ujar Truss, dalam konferensi pers singkat di Downing Street, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (15/10/2022).
Meski baru menjabat dalam waktu singkat, posisi Kwarteng memang seketika dalam tekanan usai mengumumkan rencana anggaran mininya, untuk diterapkan sebagai langkah penyelamatan ekonomi Inggris, di bawah kepemimpinan Truss. Dalam rencana anggaran tersebut, Kwarteng berencana memangkas pajak besar-besaran, dengan mengandalkan pendanaan dari paket ekonomi yang disediakan oleh pemerintah.
Kebijakan ini langsung mendapatkan protes keras, karena dikhawatirkan bakal menambah beban utang negara, sekaligus dinilai hanya menguntungkan kelompok masyarakat menengah ke atas saja. Atas penolakan tersebut, nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS sempat merosot tajam, sehingga menambah risiko terjadinya resesi.
Kini, pasca pemecatan, Truss dikabarkan tetap melanjutkan upaya pemotongan pajak, namun tanpa didanai oleh paket ekonomi pemerintah. Kondisi Inggris saat ini dinilai sudah demikian mengkhawatirkan, hingga menuntut Truss untuk dapat bergerak cepat untuk melakukan penyelamatan.
Kondisi Inggris saat ini oleh sebagian pihak sudah dianggap mirip dengan perang industri yang terjadi tahun 1970-an. Keputusan berpisah dengan Uni Eropa pada 2016 lalu juga disebut mempersulit keadaan, dan telah 'menelan korban' tiga perdana menteri, sekaligus menghapus reputasi sebagai negara dengan kondisi ekonomi yang terprediksi.
"Ini menandai pertama kalinya dalam beberapa dekade, setidaknya sejak tahun 90an, bahwa pasar keuangan telah memaksa pemerintah dari ekonomi maju yang besar dengan bank sentralnya sendiri untuk menyerah pada ambisi fiskal inti," ujar Analis di konsultan Evercore, dalam laporan Reuters. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana