PMN 2024 Sebesar Rp2,5 Triliun untuk Bangun Tol Bocimi Dialihkan ke Kapalbetung
Dengan masuknya PT SMI sebagai pemegang saham, maka TJT kini dimiliki oleh WTR dengan komposisi saham sebesar 74,99 persen, PT SMI 25, dan koperasi Waskita 0,01
IDXChannel - Penyertaan Modal Negara (PMN) 2024 sebesar Rp 2,5 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) dialihkan ke proyek tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapalbetung).
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Hanugroho. Realokasi anggaran negara tersebut sejalan dengan akuisisi 25 persen saham PT Waskita Toll Road (WTR) di PT Trans Jabar Tol (TJT). TJT merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemegang konsesi Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi.
Dengan masuknya PT SMI sebagai pemegang saham, maka TJT kini dimiliki oleh WTR dengan komposisi saham sebesar 74,99 persen, PT SMI 25, dan koperasi Waskita 0,01 persen.
“Yang alokasi PMN Rp 2,5 triliun ke Bocimi, untuk ruas ini akan dialihkan untuk ruas Tol Kayu Agung - Palembang - Betung, adapun hal ini tidak merubah total alokasi PMN yang disetujui oleh pemerintah,” ujar Hanugroho ditulis Rabu (20/3/2024).
Senada, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto menyebut, pada skema awal pihaknya yang akan ikut serta menyelesaikan pembangunan ruas Tol Bocimi.
Namun, rencana ini batal lantaran pemegang saham mengarahkan agar pembangunan Tol Bocimi ditempuh dengan business to business (B2B) antara PTSMI dan Waskita
“Penyelesaian Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi yang awalnya direncanakan melibatkan Hutama Karya, mengalami perubahan melibatkan PTSMI melalui skema B2B dengan Waskita Karya,” papar Budi Harto.
Adapun, penyelesaian pembangunan Tol Kayu Agung - Lalembang - Betung seksi Pelembang - Betung membutuhkan anggaran sebesar Rp 13,4 triliun, angka ini naik dari alokasi awal senai Rp 10 triliun.
“Kemudian, untuk melanjutkan Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung seksi Pelembang - Betung, yang semula Rp 10 triliun realokasi menjadi Rp 13,4 triliun. Melanjutkan Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi yang semula Rp 2,5 triliun, ini tidak jadi, sehingga realokasi untuk Hutama Karya tetap sebesar Rp 18,64 triliun,” jelasnya.
(SAN)