Portofolio Efek Naik, NICK Catat Laba Rp68,25 Miliar di Semester I-2025
Capaian ini berbalik dari rugi bersih Rp7,87 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
IDXChannel - Emiten holding investasi, PT Charnic Capital Tbk (NICK) membukukan laba bersih sebesar Rp68,25 miliar sepanjang semester I-2025.
Capaian ini berbalik dari rugi bersih Rp7,87 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Alhasil, laba per saham dasar tercatat sebesar Rp104,81, berbalik dari rugi Rp12,09 pada semester I-2024.
Total pendapatan usaha tercatat sebesar Rp67,62 miliar, berbalik dibanding rugi pendapatan Rp9,76 miliar pada semester I-2024.
Berdasarkan laporan keuangan Jumat (25/7/2025), lonjakan kinerja berasal dari keuntungan portofolio efek yang tercatat sebesar Rp64,71 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, pos ini justru mencatatkan rugi sebesar Rp12,50 miliar.
Selain itu, pendapatan sewa yang dikontribusikan entitas anak, PT Charnic Land Investment, naik menjadi Rp1,02 miliar dari sebelumnya Rp917,67 juta.
Perseroan juga memperoleh pendapatan dividen sebesar Rp1,88 miliar, sedikit lebih tinggi dari Rp1,82 miliar pada tahun sebelumnya, demikian menurut Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/7/2025).
Beban usaha menurun 12,4 persen menjadi Rp1,92 miliar dari Rp2,19 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan beban usaha didorong oleh efisiensi gaji dan tunjangan yang susut dari Rp532,68 juta menjadi Rp321,90 juta, meskipun terjadi kenaikan ongkos jasa profesional.
Beban pajak final juga turun dari Rp344,99 juta menjadi Rp176,68 juta, sejalan dengan perubahan komposisi penghasilan.
Di sisi neraca, total aset naik 32,9 persen menjadi Rp273,17 miliar dari Rp205,61 miliar pada akhir 2024. Lonjakan ini didorong oleh kenaikan nilai portofolio efek dan masuknya investasi baru senilai Rp10,30 miliar.
Sementara itu, liabilitas turun menjadi Rp1,43 miliar dari Rp2,12 miliar. Ekuitas meningkat menjadi Rp271,74 miliar dari sebelumnya Rp203,49 miliar.
NICK mencatat pengeluaran arus kas aktivitas operasi Rp7,23 miliar, serta arus kas investasi Rp10,30 miliar. Per akhir Juni 2025, kas dan setara kas perseroan tercatat sebesar Rp74,75 miliar, turun dari posisi awal tahun sebesar Rp91,91 miliar
(DESI ANGRIANI)