Pos Indonesia Terbitkan Sukuk Ijarah Rp1 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Faizal menjelaskan, dari total Rp325 miliar tersebut, lebih dari 85 persen akan digunakan untuk informasi dan teknologi (IT) serta digitalisasi.
IDXChannel - PT Pos Indonesia (Persero) resmi mencatatkan sukuk ijarah berkelanjutan senilai Rp1 triliun tahap I tahun 2024 pada Jumat (10/1/2025).
Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, penerbitan sukuk ijarah ini memberikan peluang bagi para investor untuk berpartisipasi dalam investasi yang aman dan sesuai dengan syariah, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan perseroan di masa depan.
Sukuk Ijarah ini diterbitkan dengan tujuan untuk memperoleh dana yang akan digunakan untuk berbagai keperluan korporasi, termasuk pengembangan infrastruktur, untuk menjalankan program kerja perusahaan. Selain itu Sukuk Ijarah ini akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan untuk memenuhi kegiatan usaha perseroan.
"Sekitar Rp100 miliar kami akan gunakan untuk pelunasan utang pokok, sekitar 10 persen dari utang pokok pada Bank Neo Commerce. Kemudian Rp325 miliar ini yang kami perlukan untuk belanja modal," kata Faizal dalam konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta pada Jumat (10/1/2025).
Faizal menjelaskan, dari total Rp325 miliar tersebut, lebih dari 85 persen akan digunakan untuk informasi dan teknologi (IT) serta digitalisasi. Sementara sisanya akan digunakan untuk biaya operasional.
"Jadi logistik ini heavy, banyak di kontrak dan proyek logistik. Untuk mengerjakan kontrak dan proyek logistik kami perlu modal awal. Karena ada vendor, ada mitra yang minta dibayar uang muka dan sebagainya," ujar Faizal.
Meski demikian, Faizal menegaskan, penggunaan dana sukuk ijarah berkelanjutan ini tidak akan dihabiskan di 2025. Sisa dana dari penerbitan sukuk juga akan digunakan untuk modal kerja pada 2026.
Sebagai informasi, Pos Indonesia meluncurkan tiga produk sukuk ijarah berkelanjutan. Pertama, sukuk SIPOST01ACN1 dengan emisi sebesar Rp100 miliar dengan suku bunga 8,5 persen.
Selanjutnya, SIPOST01BCN1 dengan emisi sebesar Rp750 miliar dan suku bunga 9,75 persen dan ketiga SIPOST01CCN1 dengan emisi Rp150 miliar dan suku bunga imbal hasil yang ditawarkan sebesar 9,9 persen.
(Dhera Arizona)