MARKET NEWS

PP Presisi (PPRE) Cetak Pendapatan Rp1,7 Triliun, Mayoritas dari Infrastruktur dan Pertambangan

Viola Triamanda/MPI 19/08/2022 15:26 WIB

PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencetak pendapatan konsolidasian sebesar Rp 1,7 triliun pada semester I 2022, naik 41,8% dari Rp1.2 triliun pada akhir Juni 2021.

PP Presisi (PPRE) Cetak Pendapatan Rp1,7 Triliun, Mayoritas dari Infrastruktur dan Pertambangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencetak pendapatan konsolidasian sebesar Rp 1,7 triliun pada semester I 2022. Nilai tersebut naik 41,8% dari Rp1.2 triliun pada akhir Juni 2021. 

Peningkatan pendapatan itu mayoritas disumbang dari sektor konstruksi dan jasa pertambangan. Secara rinci, sektor konstruksi berkontribusi sebesar 65% dan jasa pertambangan sebesar 26%.

Sisanya sebesar 9% kontribusi dari lini bisnis supporting seperti structure work, production plant dan rental equipment

Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PT PP Presisi Tbk M. Arif Iswahyudi, juga menyatakan bahwa pendapatan civil work dan mining services meningkat 53% year on year dari Rp983 miliar menjadi Rp1,5 triliun.

''Ini berasa dari proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan yaitu Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ, serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek BI Karawang, dan Proyek Bandara Sentani”, jelasnya melalui keterangan resmi yang dikutip oleh MPI, Jumat 19/8/22.

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp449miliar atau sebesar 26% dari total pendapatan di semester I 2022. Hal ini yag menambah optimisme dan kepercayaan perseroan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Di sisi lain, PPRE mencatatkan laba bersih konsolidasian per 30 Juni 2022 meningkat hingga 33% menjadi Rp89,9 miliar dari Rp67,6 miliar untuk periode yang sama tahun lalu.

''Kami juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak kami, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp19,1miliar pada kuartal kedua ini”  ucapnya.

Posisi keuangan perseroan juga diketahui tengah mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan total aset sebesar 11,2% dari sebesar Rp7,02 triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp7,81 triliun (30 Juni 2022), peningkatan total ekuitas sebesar 2,4% dari sebesar Rp2,97 triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp3,05triliun (30 Juni 2022) seiring dengan peningkatan laba bersih Perseroan. 

Untuk rasio likuiditas juga mengalami peningkatan seperti current ratio meningkat dari 1,18 menjadi 1,27, acid test ratio juga mengalami peningkatan dari 1,15 menjadi 1,23, sedangkan pada rasio profitabilitas yaitu ROA naik 10,1% dari 2,09% (1H21) menjadi 2,30% (1H22) dan ROE juga meningkat 19,6% dari 4,93% (1H21) menjadi 5,89% (1H22).

Tidak hanya itu, kontrak baru yang diperoleh selama semester pertama 2022 adalah sebesar Rp2,7 triliun atau telah mencapai 47% dari target 2022 sebesar Rp5,9 triliun. 

Dia menambahkan dari sisi kinerja, peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, diharapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan.

Keunggulan operasional PP Presisi tersebut tentunya turut mendorong peningkatan kinerja keuangan sebagai modal bagi pertumbuhan berkelanjutan yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan shareholder value di masa mendatang. 

''Dengan kinerja keuangan semester pertama 2022, dan kenaikan laba bersih serta arus kas dari operasi (operating cash flow) yang positif, kami berkeyakinan bahwa PPRE akan bertumbuh secara berkelanjutan'' ujarnya.

(FRI)

SHARE