MARKET NEWS

PPKM Level 3 Berlaku Saat Nataru, Ini Dampaknya ke Pasar Modal

Anggie Ariesta 21/11/2021 20:21 WIB

Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru atau selama 10 hari. 

PPKM Level 3 Berlaku Saat Nataru, Ini Dampaknya ke Pasar Modal (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru atau selama 10 hari. 

PPKM yang akan berlangsung 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2021 itu dilakukan untuk mengantisipasi penambahan kasus Covid-19 pada saat Natal dan tahun baru (Nataru).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, bursa akan bertahan mengingat PPKM Level 3 tersebut tidak akan berdampak terlalu signifikan karena hanya 10 hari.

"Kalau hanya 10 hari, biasanya pasar tidak respon karena efeknya tidak akan signifikan," katanya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (21/11/2021).

William menambahkan, dengan adanya PPKM Level 3 tersebut meskipun akan menjadi sentimen negatif, investor bisa mengambil langkah untuk buy on weakness.

"Memang menjadi sentimen negatif, namun pelemahan yang terjadi karena sentimen ini bisa dimanfaatkan utk buy on weakness," ujarnya.

Senada, Analis Indo Premier Sekuritas, Mino mengatakan, dampak PPKM Level 3 untuk pasar modal akan membawa sentimen positif untuk jangka panjang. Mengingat pemberlakuan PPKM salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan gelombang ketiga Covid-19, sehingga bagus untuk ekonomi kedepannya.

Memang, untuk jangka pendek, Mino mengatakan akan berpengaruh negatif pada emiten ritel namun tak separah saat pemberlakuan PPKM yang lalu.

"Dalam jangka pendek sendiri (selama pemberlakuan ppkm) memang akan berdampak negatif untuk emiten-emiten ritel (karena kapasitas kunjungan ke pusat perbelanjaan di batasi baik dari segi prosentase maupun waktu) namun tidak akan sebesar seperti pemberlakuan ppkm sebelumnya," jelasnya kepada MPI.

Selain sektor ritel, menurut Mino emiten lain yang akan terpengaruh negatif adalah sektor transportasi.

Disisi lain untuk jangka pendek, investor akan menyambut positif initial public offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) karena bisa menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Untuk IPO Mitratel diprediksi akan disambut positif oleh pasar dan berpeluang menjadi salah satu penopang penguatan IHSG," tutup Mino. (RAMA)

SHARE