MARKET NEWS

Prediksi Wall Street Pekan Depan: Bersiap Memasuki Suku Bunga Rendah

Dinar Fitra Maghiszha 21/09/2025 06:45 WIB

Bank sentral AS juga memberi sinyal akan ada pemangkasan lanjutan guna menopang pasar tenaga kerja yang masih rapuh.

Prediksi Wall Street Pekan Depan: Bersiap Memasuki Suku Bunga Rendah (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel -  Pasar modal Amerika Serikat bersiap masuk era suku bunga rendah setelah kebijakan penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) pekan lalu diiringi oleh sinyal pemangkasan lanjutan.

Federal Reserve pada Rabu (17/9) lalu, telah memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak Desember, sebesar 25 basis poin ke kisaran 4 persen–4,25 persen.

Bank sentral AS juga memberi sinyal akan ada pemangkasan lanjutan guna menopang pasar tenaga kerja yang masih rapuh.

Kebijakan ini dinilai memberi dorongan pada saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti sektor properti, ritel konsumen, dan emiten berkapitalisasi kecil. Indeks PHLX Housing (.HGX) melonjak 15 persen sepanjang kuartal berjalan, melampaui kenaikan S&P 500 yang sekitar 7 persen.

Sepanjang pekan ini, saham konstruksi perumahan terpantau memimpin penguatan. DR Horton Inc (NYSE:DHI) melonjak lebih dari 30 persen, sementara KB Home (NYSE:KBH) dan Toll Brothers Inc (NYSE:TOL) masing-masing naik di atas 20 persen.

Emiten ritel bahan bangunan juga mencatatkan kinerja positif, dengan Lowe’s Companies Inc (NYSE:LOW) naik sekitar 20 persen dan Home Depot Inc (NYSE:HD) menguat 13 persen.

Sejauh ini, indeks S&P 500 menutup perdagangan pekan lalu di level tertinggi, dengan kenaikan lebih dari 13 persen secara year-to-date/ytd.

Indeks Russell 2000 juga mencatatkan rekor penutupan tertinggi untuk pertama kali dalam hampir empat tahun.

Data terbaru menunjukkan tingkat bunga kredit pemilikan rumah (KPR) 30 tahunan turun ke 6,39 persen, level terendah sejak Oktober 2024.

Proyeksi analis Keefe, Bruyette & Woods menyebutkan suku bunga KPR bisa mendekati 6 persen pada akhir tahun, yang berpotensi memicu permintaan baru di pasar perumahan, dilansir Investing, Minggu (21/9)

Meski begitu, tantangan masih ada. Pembangunan rumah keluarga tunggal di AS anjlok ke level terendah dalam 2,5 tahun pada Agustus. Ini juga dipertegas oleh Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyebut kondisi sektor properti masih “lemah”.

Pekan depan, investor akan mencermati sejumlah data penting, termasuk data penjualan rumah baru, pembaruan data produk domestik bruto kuartal II, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sebagai indikator inflasi utama, serta laporan aktivitas manufaktur dan jasa.

Pasar juga akan menunggu pernyataan Powell pada Selasa mendatang, untuk memperjelas arah kebijakan moneter ke depan. 

(kunthi fahmar sandy)

SHARE