MARKET NEWS

Presdir Sepatu Bata (BATA) Ajay Ramachandran Mundur, Gegara Rugi Membengkak?

Fiki Ariyanti 18/04/2023 06:32 WIB

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan pengunduran diri Ajay Ramachandran sebagai Presiden Direktur (Presdir) Perseroan

Presdir Sepatu Bata (BATA) Ajay Ramachandran Mundur, Gegara Rugi Membengkak? (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan pengunduran diri Ajay Ramachandran sebagai Presiden Direktur (Presdir) Perseroan. Surat pengunduran diri tersebut sudah disampaikan ke perseroan.

"Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Ajay Ramachandran selaku Presiden Direktur perseroan pada 17 April 2023," kata Sekretaris Perusahaan BATA, Theodorus Warlando Ginting dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (17/4/2023).

Pengunduran diri Ajay, diakui Warlando, berlaku efektir per 15 Mei 2023. 

"Sesuai dengan Pasal 19.9 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 8 ayat (3) POJK No. 33/2014, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan," jelasnya. 

Sekadar informasi, kinerja BATA sepanjang 2022 masih mencatatkan kerugian. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, emiten produsen alas kaki ini membukukan rugi yang semakin besar dibandingkan periode 2021.

Rugi bersih BATA di akhir 2022 tercatat Rp105,91 miliar dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp51,20 miliar. Dengan demikian, rugi per saham dasar yang diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp81,47 dari sebelumnya Rp39,39 per lembar.

Namun, penjualan bersih BATA tercatat Rp643,45 miliar atau melesat 46% dari periode sama 2021 sebesar Rp438,48 miliar. Sedangkan beban pokok penjualan Rp383,43 miliar alias bengkak 57% dari fase sama tahun sebelumnya Rp242,71 miliar.

Pendapatan usaha lainnya bersih tercatat sebesar Rp652 juta, anjlok dari tahun sebelumnya Rp2,75 miliar. Rugi usaha Rp60,63 miliar atau naik tipis dari periode sama 2021 sebesar Rp58,21 miliar.

Untuk beban keuangan Rp7,55 miliar, bengkak dari periode yang sama 2021 sebesar Rp5,97 miliar. Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan badan Rp68,14 miliar atau naik tipis dari Rp64 miliar.

Rugi tahun berjalan BATA tercatat Rp106,12 miliar, angka itu jelas membengkak 207% dari akhir 2021 sejumlah Rp51,23 miliar. Sementara total ekuitas Rp319,76 miliar, turun dari Rp426,92 miliar.

(FAY)

SHARE