MARKET NEWS

Presdir Sepatu Bata Mundur di Tengah Kinerja BATA yang Tertekan

Rahmat Fiansyah 27/05/2025 18:20 WIB

Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk (BATA), Anirban Asit Kumar mengundurkan diri dari jabatannya

Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk (BATA), Anirban Asit Kumar mengundurkan diri dari jabatannya. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk (BATA), Anirban Asit Kumar mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah tersebut diambil di tengah tekanan atas kinerja produsen alas kaki itu.

Direktur & Corporate Secretary BATA, Hatta Tatuko mengatakan, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Anirban pada hari ini.

"Pengunduran diri Anirban Asit Kumar Ghosh berlaku efektif per per tanggal 27 Juni 2025," kata Hatta lewat keterbukaan informasi, Selasa (27/5/2025).

Tak disebutkan alasan Anirban mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Presdir BATA. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana Anirban mundur.

Kinerja BATA menghadapi tekanan berat sejak pandemi Covid-19. Sejak saat itu, kinerja bottom line perseroan kesulitan pulih hingga hari ini.

Sebelum 2020, penjualan BATA menyentuh Rp1 triliun. Tren penurunan sudah mulai terlihat sejak 2018-2019 dan puncaknya terjadi pada 2020 di mana angka penjualan BATA hanya Rp460 miliar, turun lebih dari separuh.

Sejalan dengan penurunan penjualan, BATA mencatat rugi bersih Rp178 miliar pada 2020, kemudian rugi Rp51 miliar di 2021, rugi Rp106 miliar di 2022, rugi Rp190 miliar di 2023.

Untuk tahun buku 2024, BATA baru menyampaikan laporan keuangan hingga kuartal III. Per 30 September, perseroan masih merugi Rp129 miliar disertai dengan penurunan penjualan.

Anirban sempat memaparkan sejumlah strategi untuk perbaikan kinerja BATA pada 2024. Dia fokus melakukan efisiensi operasional untuk mengendalikan biaya-biaya sekaligus mendorong penjualan lewat peningkatan kualitas layanan toko, menebar promosi, hingga memperkuat penjualan online.

“Dengan menerapkan strategi yang tepat dan aplikatif, Bata yakin mampu memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan-tantangan bisnis untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Anirban.

Namun, kinerja keuangan BATA tak kunjung membaik hingga saat ini. Induk perseroan, Bata Brand SA bahkan merelakan royalti selama tiga tahun (2021-2023) senilai Rp78 miliar, semata agar kinerja perseroan pulih.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE