Private Placement Rp19,57 Miliar, VINS Tempatkan Dana di Instrumen Surat Berharga
Perseroan akan menerbitkan sebanyak 146.057.361 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp134 per saham.
IDXChannel - PT Victoria Insurance Tbk (VINS) berencana melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan harga pelaksanaan Rp134 per saham.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan menerbitkan sebanyak 146.057.361 saham baru, sehingga total dana yang berpotensi dihimpun mencapai Rp19,57 miliar.
"Penentuan harga ini juga akan memperhatikan kepentingan perseroan, pemegang saham minoritas, serta kualitas investor yang akan berpartisipasi dalam investasi di perseroan," tulis manajemen VINS dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/10/2025).
Manajemen menjelaskan, dana hasil private placement tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan memperkuat struktur permodalan, terutama guna meningkatkan rasio solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) perseroan.
Adapun dana hasil PMTHMETD akan ditempatkan pada instrumen investasi surat berharga, seperti deposito, reksa dana, obligasi, dan instrumen lainnya, dengan pengelolaan risiko yang memadai serta sesuai ketentuan yang berlaku.
"Secara umum, pelaksanaan PMTHMETD akan memberikan dampak langsung terhadap struktur permodalan perseroan," ujar manajemen.
Pelaksanaan private placement ini dapat dilakukan sekaligus maupun bertahap dalam jangka waktu dua tahun sejak disetujui oleh RUPSLB pada 20 Oktober 2025.
Sebelum aksi ini, perseroan menghadapi tantangan dalam memenuhi ketentuan ekuitas minimum sebagaimana diwajibkan POJK No. 23/2023, yakni sebesar Rp250 miliar yang harus dipenuhi paling lambat 31 Desember 2026.
Hal tersebut disebabkan oleh tantangan pencapaian profitabilitas, di mana proyeksi laba bersih hingga 2026 dinilai belum mencukupi untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Setelah pelaksanaan PMTHMETD, jumlah aset perseroan diproyeksikan meningkat hingga 7,32 persen, sedangkan ekuitas naik sekitar 9,54 persen dibandingkan posisi per 30 Juni 2025. Peningkatan ini terutama berasal dari aset investasi hasil penggunaan dana private placement.
Rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) juga diperkirakan membaik dari 0,30x menjadi 0,28x setelah aksi korporasi tersebut.
Kendati demikian, manajemen memperkirakan laba per saham (EPS) akan turun dari Rp11,51 menjadi Rp10,47 per saham, seiring bertambahnya jumlah saham beredar setelah pelaksanaan PMTHMETD. Penurunan ini bersifat wajar karena terjadi dilusi kepemilikan pasca penerbitan saham baru.
(DESI ANGRIANI)