MARKET NEWS

Prodia (PRDA) Siap Kembangkan 14 Tes Kesehatan Baru Setiap Tahun

Iqbal Dwi Purnama 04/09/2025 13:30 WIB

Prodia, kata dia, menargetkan paling tidak mengembangkan sekitar 14 tes kesehatan baru yang belum ada di Indonesia setiap tahunnya.

Prodia (PRDA) Siap Kembangkan 14 Tes Kesehatan Baru Setiap Tahun. (Foto Tangkapan Layar YouTube IDXChannel)

IDXChannel - Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) Dewi Muliaty mengatakan, saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mulai meningkat. Tren positif ini menjadi modal awal perseroan untuk berinovasi lebih jauh di bidang kesehatan.

Prodia, kata dia, menargetkan paling tidak mengembangkan sekitar 14 tes kesehatan baru yang belum ada di Indonesia setiap tahunnya. Hal ini untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat mendiagnosis lebih awal suatu penyakit.

"Karena tes ini terus berkembang, yang ada sekarang belum semua memberikan jawaban terhadap solusi kesehatan. Kami mengembangkan setiap tahun targetnya 14 tes baru," ujarnya dalam Podcast The Fundamentals IDX Channel, Kamis (4/9/2025).

Dia menjelaskan, saat ini pemeriksaan penyakit sulit seperti beragam jenis kanker, autoimun, kelainan darah, memang kasusnya masih tergolong sedikit di Indonesia. Sehingga, fasilitas pengecekan terkait kasus itu masih tergolong yang yang dimiliki alias kebutuhan tes tidak terlalu banyak.

Meski demikian, Prodia berkomitmen untuk menghadirkan kelengkapan tes kesehatan agar masyarakat bisa mendiagnosis hingga mendapatkan penanganan lebih awal. Adapun saat ini Prodia sendiri telah memiliki sekitar 3.000 jenis tes kesehatan.

Dewi menegaskan, Prodia berkomitmen untuk memperluas akses layanan berbasis teknologi dan memperkuat integrasi ekosistem kesehatan, termasuk pengembangan lini integrative medicine.

Dua langkah strategis Prodia yang telah diambil, antara lain dengan mengakuisisi Proline di 2024 dan ProSTEM di 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Ke depannya, Prodia menargetkan peningkatan pemanfaatan klinik berbasis jenis penyakit (disease-type clinics), memperluas jaringan Point of Collection (POC) untuk menjangkau lebih banyak komunitas, serta mengembangkan fitur baru dalam U by Prodia yang mengintegrasikan program wellness dan monitoring kondisi kronis.

Dewi menambahkan, perseroan akan memfokuskan strategi pertumbuhan pada layanan diagnostik bernilai tambah tinggi seperti tes esoterik, termasuk yang berbasis teknologi mass spectrometry yang kini tengah disiapkan untuk keperluan diagnostik lanjutan.

Selain itu, kolaborasi strategis juga dijajaki dengan mitra regional untuk memperluas ekosistem rujukan laboratorium di kawasan.

"Saya sangat optimistis ke depan, karena teknologi yang berkembang, baik di laboratorium kesehatan maupun teknologi berkembang, sangat mendukung pengembangan layanan kesehatan baut lab atau klinik kami," katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE