Produsen Air Minum (SOUL) Dapat Restu Ubah Penggunaan Dana IPO
Para pemegang saham PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL) menyetujui rencana perseroan untuk mengubah penggunaan dana IPO.
IDXChannel - Para pemegang saham PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL) menyetujui rencana perseroan untuk mengubah penggunaan dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Ini merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah digelar perseroan pada 26 Januari 2024 di Yogyakarta.
Dalam ringkasan risalah RUPSLB disebutkan, rapat memberikan persetujuan kepada perseroan untuk mengubah dana IPO.
"Dana yang akan digunakan adalah sebesar Rp5 miliar. Rinciannya Rp3 miliar akan dialokasikan untuk biaya pembangunan dan biaya operasional lain perseroan yang berlokasi di daerah Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta," tulis risalah RUPSLB tersebut di Keterbukaan Informasi BEI, Rabu (31/1/2024).
Sisa dana IPO yang diubah sebesar Rp2 miliar akan dipakai untuk biaya legalitas, biaya sosialisasi di sekitar daerah lokasi pabrik, maupun biaya-biaya perizinan yang dibutuhkan untuk penyelesaian operasional pekerjaan tersebut.
Produsen air minum dalam kemasan merek Hexsoul itu resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Januari 2023. SOUL melepas 270 juta saham atau 24,94% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dalam aksi korporasi IPO.
Hasilnya, perseroan meraup total dana IPO Rp29,7 miliar. Kemudian dikurangi biaya penawaran umum Rp3,55 miliar, maka hasil bersih yang dikantongi perseroan sebesar Rp26,15 miliar.
Dalam prospektus IPO, Mitra Tirta Buwana berencana menggunakan dana IPO sebesar Rp5 miliar atau 16,83% dana hasil IPO untuk pembangunan fasilitas pabrik baru Pengolahan Air Mineral yang terletak di Jl Palagan, Gondanglutung, Donoharjo, Ngaglik Sleman, dari tahap persiapan hingga penyelesaian, dengan total keseluruhan luas bangunan pabrik seluas 1.200 meter persegi yang terdiri dari dua lantai.
Selanjutnya, sebesar Rp3,5 miliar atau 11,78% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas produksi, serta kendaraan dalam rangka distribusi produk-produk perseroan.
Lalu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan guna meningkatkan kapasitas produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), berupa penambahan produksi air mineral.
Hingga 31 Desember 2023, perseroan melaporkan realisasi penggunaan dana IPO sebesar Rp22,98 miliar. Terdiri dari
Rp4 miliar untuk pembangunan pabrik.
Kemudian sebesar Rp2,32 miliar untuk pembelian mesin, fasilitas produksi, dan kendaraan. Serta modal kerja sudah terserap Rp13,11 miliar. Sehingga sisa dana IPO perseroan adalah sebesar Rp6,71 miliar.
(FAY)