Produsen Ban Kingland (TYRE) Kantongi Laba Rp10,62 Miliar
Capaian laba tersebut tak lepas dari perolehan penjualan bersih perusahaan, yang juga tercatat naik sebesar 9,55 persen.
IDXChannel - PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) sukses mencatatkan pertumbuhan laba bersih di sepanjang Semester I-2023 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, produsen ban merek Kingland tersebut tercatat mengantongi laba Rp10,62 miliar, naik 59,08 persen dibanding realisasi laba pada periode sama tahun lalu, yang sebesar Rp6,68 miliar.
Capaian laba tersebut tak lepas dari perolehan penjualan bersih perusahaan, yang juga tercatat naik sebesar 9,55 persen.
Jika pada Semester I-2022 lalu nilai penjualan TYRE tercatat sebesar Rp234,18 miliar, maka pada enam bulan pertama tahun ini, perusahaan berhasil meraup sebesar Rp256,55 miliar.
Secara rinci, penjualan ban luar tercatat sebesar Rp180,49 miliar dan penjualan ban dalam sebesar Rp76,41 miliar.
Sementara, beban pokok penjualan penjualan tercatat sebesar Rp218,51 miliar, naik dari sebelumnya sebesar Rp201,14 miliar.
Sedangkan, beban penjualan sebesar Rp12,70 miliar serta beban umum dan administrasi sebesar Rp9,83 miliar.
Per Juni 2023, total nilai aset TYRE tercatat sebesar Rp453,31 miliar, tumbuh dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp364,78 miliar.
Liabilitas perseroan terjadi sebesar Rp158,71 miliar dan ekuitas sebesar Rp294,59 miliar.
Sebagai informasi, King Tire Indonesia baru saja merampungkan proses penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO), dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Mei 2023 lalu.
Dalam proses tersebut, TYRE melepas 700 juta sahamnya ke publik, atau setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pasca pelaksanaan IPO.
"Kami melakukan langkah penawaran umum ini langkah ini dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan tata kelola perusahan, serta membuka akses lebih luas untuk pendanaan di pasar modal," ujar Direktur Utama TYRE, Harris Muliawan, saat itu.
Perihal penggunaan dana hasil IPO, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja antara lain untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. (TSA)