MARKET NEWS

Produsen GPS Fox Logger (IOTF) Yakin PPN 12 Persen Tak Ganggu Kinerja Bisnis

Fiki Ariyanti 03/01/2025 17:07 WIB

PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) tetap optimistis dalam meraih kinerja bisnis stabil meski ada kenaikan PPN jadi 12 persen.

Produsen GPS Fox Logger (IOTF) Yakin PPN 12 Persen Tak Ganggu Kinerja Bisnis (foto ist)

IDXChannel - Produsen GPS Tracker merek Fox Logger, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) memandang 2025 sebagai tahun penuh harapan dan tantangan. Perseroan tetap optimistis meski ada kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. 

CEO IOTF, Alamsyah Cheung mengatakan, tantangan ekonomi sepanjang 2024 telah menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya efisiensi operasional. 

Meskipun industri otomotif nasional mengalami penurunan hingga 14 persen, langkah efisiensi yang diterapkan perseroan, berhasil meningkatkan persentase laba kotor.

Pada tahun ini, Alamsyah optimistis ekonomi nasional akan mengalami perbaikan, dan pada gilirannya akan membawa angin segar bagi industri otomotif dan sektor pendukungnya, termasuk bisnis GPS Tracker. 

“Kami percaya Presiden Prabowo akan membawa Indonesia ke arah yang terus lebih baik,” ujar dia dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Harapan ini menjadi pendorong bagi Fox Logger untuk terus berinovasi dan menghadirkan solusi terbaik bagi konsumennya.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, Fox Logger tetap fokus pada pengembangan produk berbasis teknologi mutakhir. Dashcam AI menjadi salah satu produk unggulan yang terus diminati pasar, mencerminkan pergeseran kebutuhan konsumen yang semakin mengutamakan teknologi pintar. 

Selain itu, locater berbasis jaringan Bluetooth dari Apple juga menunjukkan peningkatan penjualan yang signifikan. 

“Ini memberi kami semangat baru untuk terus berkembang,” kata Alamsyah.

Dia tak menampik munculnya tantangan yang dihadapi di luar aspek persaingan, yakni kenaikan PPN menjadi 12 persen. Namun, Alamsyah yakin dampaknya terhadap bisnis Fox Logger tidak akan signifikan, sebab PPN 12 persen ditujukan untuk barang mewah. 

Sementara perseroan membidik segmen pasar menengah dan menengah-atas, yang diyakininya tetap berada dalam posisi stabil dan mampu menjaga kinerja yang sehat. 

Untuk memperkuat pertumbuhan di 2025, Fox Logger juga merencanakan strategi pemasaran yang lebih agresif, seperti memperbanyak kehadiran dalam pameran di pusat perbelanjaan. 

“Itu akan kami gencarkan,” kata Alamsyah.

Optimisme tidak hanya tercermin dari operasional bisnis, tetapi juga dari kinerja saham perusahaan. Sejak melantai di Bursa pada 2023 dengan harga perdana Rp100, saham IOTF sudah naik 42 persen hingga akhir 2024 dan ditutup pada harga Rp142. 

“Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan di masa depan,” ujar Alamsyah.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, dia memastikan, Fox Logger tidak hanya siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul, tetapi juga optimisme untuk terus tumbuh dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar. 

“Tahun 2025 adalah tahun untuk melangkah lebih jauh, dengan keyakinan bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk menjadi lebih baik,” kata Alamsyah. 

Sebagai informasi tambahan, IOTF membukukan penjualan sebesar Rp45,81 miliar hingga kuartal III-2024, berdasarkan laporan keuangan perseroan.

Laba kotor tercatat Rp16 miliar atau naik dari sebelumnya Rp14,54 miliar. Sementara laba bersih sebesar Rp402,86 juta dalam sembilan bulan di 2024. Realisasi itu naik dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp354,08 juta. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE