MARKET NEWS

Produsen Nikel Harita Group (NCKL) Incar Dana IPO Rp9,7 Triliun, Buat Apa? 

Cahya Puteri Abdi Rabbi 17/03/2023 17:42 WIB

Entitas usaha Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal April 2023.

Produsen Nikel Harita Group (NCKL) Incar Dana IPO Rp9,7 Triliun, Buat Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Entitas usaha Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal April 2023.

Dalam proses initial public offering (IPO), perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 12.1 miliar saham. Adapun jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO setara 18% dari modal ditempatkan dan disetor. 

Perseroan yang akan melantai dengan kode saham NCKL tersebut saat ini telah memasuki proses penawaran awal atau bookbuilding hingga 24 Maret 2023 mendatang.

"Perseroan berharap dapat meraup dana segar sekitar USD650 juta atau sekitar Rp9,7 triliun untuk mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman perseroan, serta tambahan modal kerja,” kata Presiden Direktur NCKL, Roy A. Arfandy dalam keterangan resminya, Jumat (17/3/2023).

Di samping itu, perseroan juga akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5% atau 60,5 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan atau employee stock allocation (ESA). Adapun, harga penawaran yang ditetapkan perseroan sebesar Rp1.220 hingga Rp1.250 per saham.

Roy menjelaskan bahwa, Trimegah Bangun Persada merupakan perusahaan dengan kemampuan hulu dan hilir yang mumpuni dalam industri nikel.

Hal itu tercermin dari kegiatan operasional yang baik, profesional dan mengedepankan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan selama lebih dari 10 tahun di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Dari sektor hulu, perseroan melakukan kegiatan penambangan bijih nikel yang menghasilkan saprolite dan limonite. Sementara dari sektor hilir, perseroan melakukan kegiatan berupa peleburan dan pemurnian bijih nikel yang menghasilkan Feronikel.

Feronikel merupakan bahan baku utama pembuatan baja nirkarat atau stainless steel dan mixed hydroxide precipitate (MHP) serta produk turunannya seperti, nikel sulfat dan kobalt sulfat, yang merupakan bahan baku utama pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik.

“Fokus kami saat ini yakni menjadi perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dari hulu hingga hilir,” imbuh Roy.

Saat ini, Trimegah Bangun Persada mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektare di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Maluku Utara melalui dua konsesi pertambangan. Perseroan juga memiliki dua prospek pertambangan nikel seluas 3.660,24 hektare yang terletak di Pulau Obi.

Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia. 

(DES)

SHARE