MARKET NEWS

Profil Saham Milik Toto Sugiri di BEI, Data Center Tier IV Pertama se-ASEAN

Kurnia Nadya 10/10/2025 14:23 WIB

Sebelum mendirikan PT DCI Indonesia Tbk, Toto Sugiri pernah mendirikan perusahaan teknologi lainnya.

Profil Saham Milik Toto Sugiri di BEI, Data Center Tier IV Pertama se-ASEAN. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Apa saham milik Toto Sugiri di Bursa Efek Indonesia? Perusahaan milik Otto Toto Sugiri yang sudah melantai di pasar saham adalah PT DCI Indonesia Tbk (DCII), sebuah perusahaan teknologi yang IPO pada 2021. 

Sebelum mendirikan DCI Indonesia, sebelumnya lulusan ITB 1977 ini pernah mendirikan bisnis teknologi lainnya, yakni PT Sigma Cipta Caraka, perusahaan teknologi yang fokus pada pengembangan software untuk beragam sektor industri, termasuk perbankan dan keuangan. 

Pada masa ini dia juga memperkenalkan layanan data center ke pengguna perangkat IT. Perusahaan ini bertumbuh pesat hingga akhirnya Toto menjualnya ke Telkom Indonesia pada 2007, saat ini Sigma Cipta Caraka dikenal sebagai TelkomSigma.

Kemudian pada 1994, dia juga terlibat dalam pendirian PT Indointernet Tbk (EDGE), yang merupakan perusahaan penyedia layanan internet (internet service provider/ISP) pertama di Indonesia. 

Namun dia keluar dari EDGE pada 2023 dengan menjual seluruh sahamnya dan mengundurkan diri dari jabatannya, saat itu dia menjabat sebagai wakil komisaris utama. Saat ini, nama Toto Sugiri hanya tercatat di kepemilikan saham DCII. 

Saham Milik Toto Sugiri, Data Center Tier IV Pertama se-ASEAN

PT DCI Indonesia Tbk (DCII) adalah perusahaan teknologi dengan bisnis utama penyediaan layanan data center atau pusat data. Desain dan fasilitas data center yang dikelola DCII sudah bersertifikat Tier IV, pertama se-ASEAN. 

Tier IV adalah kategori tertinggi di industri data center. Untuk memperoleh sertifikat ini, desain dan fasilitas data center harus memenuhi kriteria yang ditetapkan secara internasional oleh Uptime’s Intitute. 

Dengan sertifikat Tier IV ini, artinya data center DCII dapat diandalkan untuk beroperasi penuh dengan waktu down (error/tidak berfungsi) hanya 26,3 menit per tahun. Alias, data centernya online 99,99 persen sepanjang tahun. 

Saat ini DCII memiliki tujuh fasilitas data center di tiga lokasi. Yakni di Jakarta, Cibitung, dan Karawang. 

DCI didirikan pada Juli 2011 oleh Toto Sugiri, dibantu Marina Budiman dan Han Arming Hanafia. Namun perusahaan ini baru mencatatkan sahamnya di bursa efek pada Januari 2021 dengan melepas 357 juta saham di harga penawaran Rp420 per saham. 

Saat ini harga saham DCII sudah tumbuh 34.000 persen lebih sejak IPO empat tahun lalu. Pada perdagangan Jumat 10 Oktober 2025, DCII diperdagangkan di harga Rp280.300 per saham. Sejak awal tahun, harga sahamnya sudah naik 559 persen. 

Namun volume perdagangannya sangat rendah, bahkan tidak likuid, meskipun masyarakat menguasai 442 juta saham DCII, atau setara dengan 18,55 persen. Sementara Toto Sugiri menguasai 712 juta saham, atau setara 29,9 persen. 

Dalam daftar pemegang saham per September 2025, nama Marina Budiman, Han Arming Hanafia, dan Anthoni Salim juga tercatat sebagai pemegang saham mayoritas di perusahaan ini. 

Itulah informasi tentang saham milik Toto Sugiri


(Nadya Kurnia)

SHARE