MARKET NEWS

Profit Taking Tekan Saham Konglomerat, Peluang Masih Terbuka?

TIM RISET IDX CHANNEL 16/10/2025 07:35 WIB

Saham-saham big cap milik para konglomerat mengalami tekanan dalam dua hari terakhir.

Profit Taking Tekan Saham Konglomerat, Peluang Masih Terbuka? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham-saham big cap milik para konglomerat, yang belakangan menjadi penopang utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggeser peran blue chip tradisional, mengalami tekanan dalam dua hari terakhir.

Meski begitu, analis menilai koreksi ini belum menutup peluang, bahkan bisa menjadi momentum bagi investor untuk kembali masuk ke saham-saham taipan.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sejumlah saham konglomerat yang akhir-akhir ini menjadi primadona mulai menunjukkan tekanan dalam beberapa hari terakhir.

Saham-saham Grup Barito milik Prajogo Pangestu menjadi contoh paling mencolok. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melemah tiga hari beruntun dan ditutup di level Rp3.890 per unit per Rabu (15/10/2025).

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga memerah empat hari tanpa jeda, terakhir diperdagangkan di harga Rp9.550 per unit. Tekanan serupa dialami saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang sempat anjlok 13,00 persen pada Selasa (14/10), sebelum rebound 2,90 persen sehari berselang.

Saham emiten milik Happy Hapsoro juga sempat tertekan, meski mulai menunjukkan tanda pemulihan pada Rabu. Saham RAJA menguat 7,95 persen ke Rp5.225 per unit setelah sehari sebelumnya anjlok 14,71 persen. Sementara itu, saham RATU naik tipis 0,84 persen ke Rp9.000 per unit usai terjungkal 13,77 persen pada Selasa.

Tekanan tidak hanya terjadi pada saham grup tersebut. Saham teknologi Grup Lippo, MLPT, tumbang 14,99 persen pada Rabu. Emiten tambang emas Grup Bakrie-Salim, BRMS, terkoreksi 2,75 persen, sedangkan saham tembaga-emas Salim, AMMN, turun 1,36 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai saham-saham konglomerat masih menyimpan peluang menarik bagi investor. Ia mencontohkan saham-saham Grup Hapsoro yang dinilai masih berada dalam area akumulasi.

“Saham Hapsoro masih memiliki area akumulasi di bawah,” ujar Michael, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, koreksi yang terjadi pada Selasa lalu lebih disebabkan oleh kepanikan massal di pasar.

Ia menambahkan, kondisi tersebut justru bisa menjadi peluang bagi investor untuk kembali masuk. “Menjadi peluang bagi investor untuk mengoleksi kembali di harga-harga RAJA Rp4.500-Rp5.000 dan RATU Rp8.000-Rp8.300,” kata dia.

Senada, Founder WH Project William Hartanto menilai saham-saham konglomerat belum menunjukkan tanda pembalikan arah. “Belum patah tren, masih ada peluang buy on weakness,” katanya.

William menambahkan, ada sejumlah saham yang masih layak direkomendasikan kepada investor. “Dan beberapa yang masih bisa direkomendasikan, seperti CUAN, BRPT, RAJA, RATU,” tuturnya. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE