MARKET NEWS

Properti Lesu, Fortune Mate (FMII) Catatkan Penjualan Bersih Rp19,50 M di Kuartal I-2021

Dinar Fitra Maghiszha 24/08/2021 13:16 WIB

Perseroan mencatatkan realisasi penjualan sebesar Rp51,32 miliar pada 2020, turun 39% dari Rp84,32 miliar pada tahun 2019. 

Bisnis properti (Ilustrasi)

IDXChannel - PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) menyelenggarakan 'Public Expose' untuk memaparkan kinerja perseroan selama tahun 2020. Acara dilaksanakan setelah berlangsungnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung GOSCO, Surabaya, 20 Agustus 2021.

Secara garis besar, perseroan tidak menargetkan penjualan selama tahun 2020 mengingat dampak pandemi Covid-19 membuat daya beli properti menurun. Kendati demikian, perseroan mencatatkan realisasi penjualan sebesar Rp51,32 miliar pada 2020, turun 39% dari Rp84,32 miliar pada tahun 2019. 

"Mengenai realisasi penjualan selama tahun buku 2020, walapun ekonomi masih lesu namun Perseroan masih mencatat realisasi penjualan sebesar Rp51,32 miliar atau mengalami penurunan sebesar 39% dari tahun 2019 sebesar Rp84,32 miliar," kata Direksi dalam pernyataan tertulis, Jumat (20/8/2021).

Sedangkan untuk perolehan laba bersih tahun buku 2020, perseroan mencatatkan kerugian sebesar Rp1,48 miliar. Dibandingkan pada 2019, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp2,72 miliar.

Adapun pada kuartal I-2021, perseroan meraup penjualan bersih sebesar Rp19,50 miliar. Angka tersebut turun 32,31% dari periode yang sama pada 2020 yang mencapai Rp28,81 miliar.

"Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, penjualan bersih yang dicapai Perseroan adalah sebesar Rp19,50 miliar, atau turun sekitar 32,31 % dari Rp28,81 miliar pada periode yanga sama tanggal 31 Maret 2020," imbuh Direksi.

Perseroan optimis untuk terus mengerjakan potensi lahan yang sudah tersedia dan memaksimalkan pembangunan perumahan menarget pasangan muda.

"Dalam kondisi perekonomian saat ini Perseroan tetap fokus pada pengerjaan lahan yang sudah ada, memaksimalkan pembangunan perumahan dengan menyasar pasar menengah dengan usia perkawinan muda serta meningkatkan efisiensi biaya dan pekerjaan dengan tidak mengurangi kualitas produk," tukas Direksi. (NDA)

SHARE