MARKET NEWS

Prospek Bisnis Menjanjikan, Asri Karya (ASLI) Pasang Target Serapan hingga 80 Persen

Taufan Sukma Abdi Putra 15/10/2025 19:08 WIB

ASLI berupaya untuk dapat memaksimalkan kinerjanya, dengan nilai serapan lebih dari 80 persen, melalui sejumlah proyek kerja sama konstruksi dan infrastruktur.

Prospek Bisnis Menjanjikan, Asri Karya (ASLI) Pasang Target Serapan hingga 80 Persen (iNews Media Group)

IDXChannel - PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) meyakini prospek bisnis Perseroan di 2026 bakal semakin menjanjikan, dengan proyeksi nilai mencapai Rp478 miliar.

Dari total proyeksi tersebut, Perseroan berupaya untuk dapat memaksimalkan kinerjanya, dengan nilai serapan lebih dari 80 persen, melalui sejumlah proyek kerja sama konstruksi dan infrastruktur.

"Penyerapan dari prospek usaha dengan penerapan strategi yang akan kami lakukan, kami optimistis untuk dapat mencapai 80 persen dari prospek usaha, dan akan juga kami upayakan melebihi angka tersebut," ujar Presiden Direktur ASLI, Sulistiono, dalam Paparan Publik Insidentil, Rabu (15/10/2025).

Menurut Sulistiono, saat ini pihaknya memiliki prospek usaha yang sangat positif guna mendorong pertumbuhan pendapatan. Hal tersebut lantaran Perseroan maupun anak usaha memiliki sejumlah prospek kerja sama dengan nilai proyek mencapai lebih dari Rp478 miliar.

Sulistiono menjelaskan, ASLI sejauh ini telah memiliki beberapa prospek proyek kerjasama dengan PT Karabha Digdaya untuk membangun infrastruktur jalan dan saluran Fase II dan Fase III, dengan nilai proyek Rp58 miliar. Selanjutnya dengan PT Duta Sarana Asri Mulia yang akan mengerjakan proyek jembatan Taman Kopo Indah 5 senilai Rp15 miliar.

Berikutnya, ASLI juga siap bekerja sama dengan PT Bumi Bandara Indah untuk pembangunan jalan dan jembatan akses kawasan perumahan PT Bumi Bandara Indah.

"Kami juga sudah melakukan pendekatan dengan pihak Kawasan Industri Kendal, dengan potensi nilai proyek sebesar Rp25 miliar," ujar Sulistiono.

Selanjutnya, Sulistiono menyatakan bahwa prospek usaha kelima adalah kerja sama dengan PT Multi Optima Sentosa (Jatiluhur Industrial Smart City), dengan nilai proyek Rp60 miliar.

Dengan demikian, secara akumulatif, maka total proyek kerjasama ASLI mencapai nilai proyek hingga Rp478 miliar.

Selain itu, anak usaha ASLI, PT Bumi Prima Konstruksi, juga akan bekerja sama pada Hutama-Abipraya KSO untuk pekerjaan pondasi rancang bangun pembangunan akses Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru (NPEA) Seksi I, dengan nilai proyek Rp29,9 miliar.

Lalu, PT Bumi Prima Konstruksi juga akan melakukan bekerja sama pada WIKA-Waskita-Jakon-PP KSO untuk pekerjaan Erection PCI Girder Proyek Interchange Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 Segmen KKT Karinagau-SP Tempadung senilai Rp6,47 miliar.

Berikutnya, anak usaha ASLI, PT Manyar Perkasa Mandiri akan bekerja sama dengan PT Hutama Karya (Persero) terkait penyewaan alat batching plant proyek pembangunan Jembatan Pulau Kalimantan-Pulau Laut Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dengan nilai proyek Rp2 miliar.

"ASLI juga menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menjaga kestabilan operasional dan mempertahankan prospek usaha di tahun mendatang," ujar Sulistiono.

Sulistiono juga menegaskan komitmen Perseroan dalam meningkatkan efisiensi, memperkuat manajemen risiko dan memastikan pencapaian target produksi secara tepat mutu dan waktu.

Langkah pertama yang ditempuh adalah mengefisiensikan kinerja karyawan melalui penerapan strategi baru yang lebih adaptif terhadap kondisi proyek.

Dalam hal ini, perusahaan akan melibatkan tim ahli yang direkrut secara khusus untuk menangani proyek-proyek dengan tingkat risiko tinggi.

Sedangkan langkah kedua, yaitu penguatan manajemen risiko, terutama pada tahap proses tender dan pelaksanaan proyek. ASLI menilai pentingnya langkah mitigasi sejak dini untuk mencegah potensi penyimpangan dan pembengkakan biaya yang tidak terprediksi.

Sulistiono menilai, mitigasi risiko menjadi hal penting bagi ASLI, agar perseroan dapat menjaga efisiensi dan menghindari biaya-biaya tidak terduga.

"Tim ahli juga akan turut mengawal produktivitas dan efisiensi karyawan di lapangan," ujar Sulistiono.

Sementara, dari sisi pengawasan manajerial, perusahaan menerapkan tiga lapisan pengawasan rutin guna memastikan kontrol yang ketat terhadap biaya, mutu dan produksi.

Ketiga aspek tersebut adalah pengawasan harian melalui laporan produksi yang dievaluasi secara real-time.

"Lalu pengawasan mingguan yang mengevaluasi kinerja setiap pekan dan rapat bulanan yang dipimpin langsung oleh jajaran manajemen untuk membahas capaian dan strategi perbaikan, termasuk mempertahankan biaya, mutu dan hasil produksi," ujar Sulistiono.

(taufan sukma)

SHARE