Prospek Cerah Sektor Properti Semester II-2025, Tiga Saham Ini Berpotensi Cuan
Sektor properti nasional diproyeksi memiliki ruang pertumbuhan yang kuat pada semester II-2025.
IDXChannel - Sektor properti nasional diproyeksi memiliki ruang pertumbuhan yang kuat pada semester II-2025.
Sejumlah katalis positif mulai dari pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia, perpanjangan insentif hingga kenaikan tren harga rumah menjadi motor penggerak utama.
Di mana Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG-BI) pada 21 Mei 2025 lalu.
Melihat tren inflasi yang tetap terkendali, pasar memproyeksikan masih adanya ruang penurunan suku bunga tambahan sebesar 25 hingga 50 basis poin hingga akhir 2025.
Penurunan bunga ini berpotensi mendorong daya beli masyarakat terhadap properti, khususnya melalui skema pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR).
"Dengan katalis yang solid dan kinerja operasional yang mendukung, sektor properti diperkirakan tetap menarik hingga akhir tahun," tulis analis Phintraco Sekuritas Nurwachidah dikutip Minggu (8/6/2025).
Penjualan residensial mulai tumbuh
Kinerja penjualan properti residensial menunjukkan pemulihan signifikan. Berdasarkan data BI, penjualan rumah tumbuh 0,73 persen secara tahunan berbalik arah dari kontraksi 15,09 persen di kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh lonjakan penjualan rumah tipe kecil yang naik 21,75 persen. Emiten seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menjadi salah satu yang diuntungkan berkat dominasi rumah tipe kecil dalam portofolionya.
Namun demikian, pelaku usaha masih menghadapi tiga hambatan utama yakni kenaikan harga material bangunan, suku bunga KPR, dan perizinan.
Adapun mayoritas emiten properti mulai menunjukkan kinerja pemasaran yang mengarah pada pencapaian target tahunan.
Di antaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan marketing sales Rp2,43 triliun pada kuartal I-2025, atau setara 24 persen dari target tahunan dengan proyek BSD City masih menjadi kontributor utama.
Lalu PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencetak marketing sales Rp3,16 triliun atau mencapai 29 persen dari target 2025 berkat dominasi rumah tipe kecil dalam portofolionya.
Kemudian, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pertumbuhan 8 persen menjadi Rp877 miliar.
Dengan mempertimbangkan kondisi fundamental, dukungan regulasi, serta outlook suku bunga, saham sektor properti dinilai masih prospektif.
Berikut beberapa saham properti pilihan antara lain:
- CTRA dengan estimasi nilai wajar Rp1.320 per saham
- BSDE dengan estimasi nilai wajar Rp1.185 per saham
- PWON dengan estimasi nilai wajar Rp535 per saham
(DESI ANGRIANI)