MARKET NEWS

Prospek Emas Dunia Sepekan, Semua Mata ke The Fed

TIM RISET IDX CHANNEL 08/12/2025 07:20 WIB

mas dunia ditutup di kisaran USD4.210 per troy ons pada Jumat (5/12/2025) pekan lalu.

Prospek Emas Dunia Sepekan, Semua Mata ke The Fed. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Emas dunia ditutup di kisaran USD4.210 per troy ons pada Jumat (5/12/2025) pekan lalu, mendekati level tertinggi sejak akhir Oktober, seiring serangkaian data Amerika Serikat (AS) menguatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.

Namun, secara keseluruhan, emas spot melemah 0,41 persen sepanjang sepekan lalu.

Mengutip Trading Economics, data inflasi PCE AS September yang dirilis terlambat menunjukkan kenaikan 0,3 persen secara bulanan dan 2,8 persen secara tahunan, sementara inti PCE melunak menjadi 2,8 persen dari sebelumnya 2,9 persen.

Kombinasi harga barang yang masih kaku dan inflasi jasa yang kian mendingin ini menandakan tekanan harga yang lebih lembut.

Survei pendahuluan Michigan juga sedikit membaik ke 53,3. Ekspektasi inflasi setahun turun menjadi 4,1 persen, sedangkan ekspektasi lima tahun mereda ke 3,2 persen, memperkuat pandangan bahwa tekanan harga jangka pendek mulai mereda.

Serangkaian sinyal itu, ditambah penurunan mengejutkan 32.000 tenaga kerja sektor swasta versi ADP dan 71.321 PHK menurut Challenger, mendorong pasar mematok sekitar 87 persen peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin.

Pergerakan tersebut memicu penyesuaian posisi yang turut mengangkat harga emas.

Proyeksi Sepekan

Survei Mingguan Emas Kitco News terbaru menunjukkan analis Wall Street terbagi rata antara pandangan bullish dan netral, sementara investor Main Street hampir tidak berubah dengan mayoritas tetap bullish.

“Saya tetap berhati-hati sampai pertemuan The Fed pekan ini,” ujar Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day.

Day menambahkan, “Meskipun pemangkasan suku bunga kemungkinan terjadi, probabilitasnya sudah sangat tinggi dan sudah diperhitungkan dalam harga emas. Risikonya justru kekecewaan dan koreksi jangka pendek.”

“Naik,” kata Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan. “Lonjakan harga emas dan perak pada Kamis dan Jumat lalu sangat menunjukkan arah pasar,” imbuh dia.

Kepala strategi valuta di Forexlive.com, Adam Button, mengatakan kepada Kitco News, data pada Jumat jelas bersifat bullish bagi emas.

Pekan ini, 13 analis berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dengan pandangan Wall Street terbagi rata antara bias bullish dan netral.

Enam analis, atau 46 persen, memperkirakan harga emas naik pekan ini, sementara enam lainnya memprediksi pergerakan mendatar. Satu analis, setara 8 persen, memperkirakan harga turun.

Sementara itu, 163 suara masuk dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan sentimen bullish investor Main Street tetap stabil. Sebanyak 113 pelaku ritel, atau 69 persen, memperkirakan harga emas naik pekan ini.

Lalu 24 pemilih, atau 15 persen, memprediksi harga melemah. Sisanya, 26 investor atau 16 persen, memperkirakan harga berkonsolidasi.

Agenda ekonomi pekan ini didominasi keputusan bank sentral, dengan Australia, Kanada, AS, dan Swiss sama-sama mengumumkan kebijakan suku bunga, meski hanya AS yang diperkirakan menurunkan suku bunga acuannya.

Pada Senin, Bank Sentral Australia akan menyampaikan keputusan kebijakan moneternya, disusul Selasa pagi dengan rilis lowongan pekerjaan JOLTS untuk November.

Rabu pagi, pasar menanti keputusan kebijakan moneter Bank of Canada, sebelum perhatian beralih ke Washington untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin dan, yang lebih penting, rilis dot plot serta proyeksi ekonomi terbarunya.

Rangkaian data ekonomi pekan ini akan ditutup pada Kamis dengan keputusan kebijakan moneter Swiss National Bank dan laporan klaim pengangguran mingguan AS. (Aldo Fernando)

SHARE