Prospek IHSG Masih Cerah Jelang Data Inflasi AS?
Data inflasi hingga tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) yang melemah menjadi sorotan para investor lantaran berpengaruh ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
IDXChannel - Data inflasi hingga tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) yang melemah menjadi sorotan para investor lantaran berpengaruh ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
CEO PT Elkoranvidi Indonesia Investama Fendi Susiyanto mengatakan, sentimen tersebut akan mendorong kenaikan suku bunga Fed sehingga berdampak ke IHSG.
"Pengaruhnya (ke pasar) membuat volatilitasnya naik kembali, jadi membuat IHSG agak berat lagi untuk menembus level 7.000-an dan membuat para investor melakukan akumulasi di bursa kita," ujar Fendi dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Selasa (11/4/2023).
Secara fundamental, justru IHSG cukup kuat dengan sentimen pembagian dividen yang cukup besar dan merata. "Itu yang bisa menopang IHSG lebih dalam lagi dan menjadikan IHSG di level 6.600 - 6.700 menjadi support kuat untuk pertumbuhan kedepan," katanya.
Sentimen global menjadi pendorong pergerakan indeks disamping fundamental emiten besar di Indonesia yang kompak membagikan dividen jumbo.
Namun, hal tersebut tetap perlu diwaspadai dan investor tetap bisa terus berinvestasi di bursa Indonesia karena pergerakan saham yang atraktif didorong oleh fundamental dari para emiten.
Untuk pergerakan IHSG hari ini, Fendi melihat masih akan ada konsolidasi karena untuk pelemahan tidak terlalu besar dan kenaikan juga tidak. "Diprediksi IHSG pada level 6.700 sampai dengan 6.790," pungkas Fendi.
Berikut saham pilihan rekomendasi CEO PT Elkoranvidi Indonesia Investama Fendi Susiyanto.
MNCN 550 - 700 BOW
ASII 5800 - 6100 BOW
TLKM 4000 - 4500 BOW
PTBA 3700 - 4000 BOW
(DES)