Prospek Japfa (JAPF) di Tengah El Nino dan Instruksi Culling Kelima
Industri peternakan unggas diproyeksi masih redup hingga akhir tahun. Hal itu pun bisa memengaruhi kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
IDXChannel – Industri peternakan unggas diproyeksi masih redup hingga akhir tahun. Hal itu pun bisa memengaruhi kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Meskipun, terdapat momentum positif industri poultry yang dimulai pada kuartal II berlanjut ke kuartal III tahun ini. Namun, kinerja yang kuat pada kuartal II dan kuartal III ini disebut tidak mampu mengimbangi penurunan yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Andreas Saragih mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan instruksi culling yang kelima, yang berlaku mulai Oktober hingga akhir November 2023.
Selain itu, pemerintah berencana untuk memperkenalkan program bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu untuk mengurangi dampak cuaca El Nino dan memperpanjang program beras untuk keluarga kurang mampu hingga Desember 2023.
“Kebijakan ini mampu koreksi signifikan pada harga day old chicken (DOC) dan ayam broiler,” kata Andreas dalam risetnya, dikutip Minggu (5/11/2023).
Adapun, JAPF mengantongi laba bersih sebesar Rp937,25 miliar hingga kuartal III-2023, terkontraksi 34,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,42 triliun.
Padahal, penjualan bersih perseroan naik tipis 2,64% menjadi Rp37,76 triliun dari sebelumnya Rp36,79 triliun. Penjualan segmen peternakan komersial menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang sebesar Rp15,68 triliun dari sebelumnya Rp14,25 triliun.
Kemudian, penjualan segmen pakan ternak tercatat sebesar Rp10,04 triliun. Lalu, segmen pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen berkontribusi sebesar Rp5,92 triliun.
Di samping itu, penjualan produk budidaya perairan tercatat sebesar Rp3,40 triliun. Segmen perdagangan dan lain-lain menyumbang sebesar Rp1,79 triliun, sedangkan penjualan produk pembibitan unggas menyumbang sebesar Rp1,53 triliun.
Dari sisi lain, saham JAPF sepanjang pekan ini cenderung melemah. Pada Senin (30/10/2023), saham perseroan dibuka di level Rp1.230, namun ditutup di Rp1.215 pada Jumat (3/11/2023).
(FRI)