MARKET NEWS

Prospek Menjanjikan, Erajaya (ERAA) Pastikan Belum Ada Rencana IPO Paris Baguette 

Cahya Puteri Abdi Rabbi 19/06/2024 15:18 WIB

Paris Baguette adalah jaringan toko roti berbasis di Korea Selatan yang merupakan bagian dari jaringan bisnis vertikal ERAA.

Prospek Menjanjikan, Erajaya (ERAA) Pastikan Belum Ada Rencana IPO Paris Baguette (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) memastikan, Paris Baguette belum memiliki rencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Indonesia.

Paris Baguette adalah jaringan toko roti berbasis di Korea Selatan yang merupakan bagian dari jaringan bisnis vertikal ERAA di kategori Erajaya Food & Nourishment (FnN). 

Kategori ini berfokus pada bisnis yang berhubungan dengan food & beverages dengan beragam konsep toko seperti chain restaurant, café & bakery, serta toko grosir.

“Untuk IPO sebenarnya anything possible, tapi sementara ini untuk bisnis food and nourishment masih cukup kecil, masih dikembangkan. Jadi dalam beberapa tahun ke depan belum ada aksi korporasi dulu,” kata Direktur ERAA, Sim Chee Ping dalam Paparan Publik secara daring pada Rabu (19/6/2024).

Meski demikian, Sim Chee Ping menyebut, bisnis Paris Baguette memiliki prospek yang baik dengan kinerja per toko yang mencatatkan pertumbuhan. Saat ini, fokus perseroan adalah untuk memperbesar jaringan Paris Baguette di Indonesia.

“Yang paling penting bagi kami adalah bagaimana menambah outlet ritel yang lebih efisien, bisnis ini bisa berkembang lebih besar lagi,” ujarnya dia.

Dalam kategori bisnis Food & Nourishment (FnN), perseroan saat ini sudah memiliki 79 gerai. Secara rinci, sebanyak 13 gerai Paris Baguette, 58 gerai Sushi Tei dan 8 gerai Grand Lucky.

Perihal kinerja, sepanjang kuartal I-2024, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp255,26 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp235,48 miliar. Sejalan dengan itu, pendapatan perseroan juga naik menjadi Rp16,64 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp14,79 triliun.

Secara rinci, penjualan produk telepon seluler dan tablet tercatat sebesar Rp13,58 triliun, produk operator mencatatkan penjualan sebesar Rp551,23 miliar, produk komputer dan peralatan elektronik lainnya mencatatkan penjualan sebesar Rp621,11 miliar, serta produk aksesoris dan lainnya tercatat sebesar Rp1,89 triliun. 

(DES)

SHARE