Prospek Mitrabahtera (MBSS) Positif di Semester II, Sahamnya Ditargetkan ke Rp2.150
Kinerja emiten logistik tambang PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) diproyeksikan berlanjut positif hingga akhir 2025.
IDXChannel – Kinerja emiten logistik tambang PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) diproyeksikan berlanjut positif hingga akhir 2025.
Retail Research UOB Kay Hian Sekuritas mencatat prospek perseroan didukung oleh tingginya utilisasi armada, peningkatan kontribusi pengangkutan nikel, dan permintaan batu bara yang cenderung naik memasuki musim dingin.
“Laba bersih MBSS pada semester I-2025 diperkirakan dapat berlanjut hingga semester II. Hal ini ditopang oleh prospek harga batu bara di musim dingin,” tulis tim analis dalam laporan riset, dikutip Senin (22/9/2025).
Di sisi lain, analis menyoroti potensi keuntungan dari langkah penjualan kapal-kapal lama yang diremajakan oleh perseroan.
MBSS mencatat utilisasi penuh 43 unit kapal yang dimiliki hingga September 2025. Selain itu, kontribusi produk nikel terhadap pendapatan mencapai 40 persen pada paruh pertama tahun ini.
Permintaan batu bara diperkirakan meningkat menjelang musim dingin tahun ini dan awal 2026 seiring kebutuhan restock industri.
“Seasonality permintaan batu bara menjadi katalis tambahan bagi kinerja semester II,” tulis laporan riset tersebut.
MBSS juga memiliki kontrak jangka panjang dengan Adaro Grup yang telah berjalan lebih dari 12 tahun. Kontrak pengangkutan batu bara ini menyumbang sekitar 60 persen dari total pendapatan perseroan.
Dari sisi investasi, MBSS mengalokasikan belanja modal Rp480 miliar hingga Rp650 miliar pada 2025 untuk pembelian 8–10 set kapal baru. Dana tersebut berasal dari kas internal dengan posisi kas dan setara kas sebesar Rp2,25 triliun pada semester I-2025.
Analis menilai valuasi saham MBSS masih atraktif, dengan estimasi price to earnings ratio (PE) 2025 diperkirakan sebesar 7,98 kali, lebih rendah dari rata-rata saham sektor transportasi laut yang berada di kisaran 17,1 kali.
Di sisi lain, analis menyoroti peraturan pemerintah mengenai RBK perusahaan tambang yang berisiko memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja Perseroan.
"Karena lamanya waktu persetujuan RBK perusahaan tambang berpotensi menunda pengiriman produk tambang," kata dia.
Secara teknikal, harga saham MBSS juga menunjukkan pola bullish. “Grafik mingguan membentuk candlestick bullish dengan target harga Rp2.150,” tuturnya.
Adapun, level resistance saham MBSS berada di level Rp1.905–Rp2.160, sementara support di Rp1.480–Rp1.315. Hingga Senin (22/9/2025) pukul 11:44 WIB, saham MBSS mengalami koreksi 2,33 persen ke Rp1.675.
(Febrina Ratna Iskana)