MARKET NEWS

Prospek Sektor Kesehatan Cerah, RS Primaya Optimistis IPO di Tengah Ancaman Resesi

Cahya Puteri Abdi Rabbi 17/10/2022 14:24 WIB

Komisaris Utama RS Primaya Yos Effendi Susanto meyakini, sektor kesehatan masih akan cerah ke depannya meski kondisi ekonomi bergejolak.

Prospek Sektor Kesehatan Cerah, RS Primaya Optimistis IPO di Tengah Ancaman Resesi (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pengelola rumah sakit (RS) Primaya, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk optimistis melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) meski di tengah bayang-bayang resesi ekonomi.

Komisaris Utama RS Primaya Yos Effendi Susanto meyakini, sektor kesehatan masih akan cerah ke depannya meski kondisi ekonomi bergejolak. Hal itu karena kesehatan merupakan kebutuhan utama masyarakat, utamanya pasca pandemi Covid-19.

“Industri rumah sakit sudah kembali seperti semula. Bahkan, lebih baik dari sebelumnya karena pasca pandemi, masyarakat lebih sadar akan kesehatan,” kata Yos dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/10/2022).

Selain itu, Yos mengatakan bahwa, akreditasi internasional rumah sakit dari Joint Comission International (JCI) yang berbasis di Amerika Serikat menjadi salah satu keunggulan yang dapat menarik investor. Pasalnya, akreditas tersebut hanya dimiliki oleh 23 dari 3.000 rumah sakit di Indonesia.

“Dengan itu kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, yang mengutamakan keselamatan pasien,” lanjutnya.

Senada dengan Yos, CEO RS Primaya Leona A Karnali juga menyebut, prospek bisnis bidang kesehatan di Indonesia akan terus meningkat, di antaranya meliputi rumah sakit, peralatan kesehatan, obat-obatan dan juga asuransi kesehatan.

“Hal itu didorong oleh kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi, pangsa pasar yang luas dan bertumbuh, yang juga dapat memperkuat potensi bisnis rumah sakit sebagai ujung tombak sektor kesehatan,” kata Leona.

RS Primaya IPO dengan menawarkan sebanyak 302,22 juta saham atau sebesar 2,28% dari modal ditempatkan dan disetor. Melalui IPO ini, perseroan mengincar dana sebesar Rp287,11 miliar.

Perseroan akan menggunakan sekitar 50% dari dana hasil IPO sebagai dana tambahan perolehan tanah, yang nantinya tanah tersebut akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Adapun penggunaan dana tersebut, akan dialihkan kepada perusahaan anak yang akan dibentuk saat transaksi pembelian tanah dilakukan, yang penyaluran dananya akan diberikan dalam bentuk penyetoran modal.

Kemudian, sekitar 25% dana hasil IPO akan digunakan untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung, dan layanan rumah sakit-rumah sakit yang sudah ada.

Perseroan juga akan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan diversifikasi layanan di rumah sakit Grup Primaya, dengan cara penambahan lantai bangunan dan juga memperluas dan menambah layanan spesialis baru, termasuk diantaranya membeli alat-alat medis baru.

Terakhir, sekitar 25% dari dana hasil IPO akan digunakan sebagai dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit-rumah sakit baru.

(DES)

SHARE